Lihat ke Halaman Asli

Halusinasi Sunyi

Diperbarui: 28 Juli 2024   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: pixabay.com

Kumulai dari diri sendiri
Dari sisi yang terkecil
Dan, diri sendirilah yang mengenali

Bertanyalah, siapakah diri ini?
Apa yang seharusnya dijalani?
Kemanakah pada akhirnya nanti?

Terlintas, terjawabkah di lubuk hati yang terdalam?
Bukankah diri ini tak lebih dari hamba Tuhan semesta alam?
Lalu, memasuki ranah batih
Apa yang seharusnya dijalani?
Mewujud nyatakah seperti mau-Nya?
Harmonisasi kehidupan bagaikan taman merindang

Begitu keluar dari ranah batih
Yang sudah tak kecil lagi
Mewujudkah?

Kalaulah tidak, mungkinkah di ranah yang luas
Harmonisasi kehidupan itu akan mewujud?

Sudahilah!
Umpat caci, tudingan dan luapan kebencian
Bila memang sama merasa sebagai hamba-Nya
Hanya lantaran kedengkiankah hingga tiada henti
Menabiri diri sebab tak kuasa melampaui?

Orkestra katak bergema, kegaduhan pun menjelma
Tersembul lakon tragi komedi tak berujung tak berpangkal
Berlatarkan nyanyian iblis nyanyian setan

Dimanakah cinta kasih antar sesama itu berada?

Di hamparan kehidupan ini
Indah bagaikan taman merindang
Masih sebuah ilusi dan angan-angan semata
Lukisan kehidupan ideal tak kunjung direngkuh
Mengapa berlagu melebihi dari yang dititahkan-Nya?

*****

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline