Lihat ke Halaman Asli

Merenda Hari Esok

Diperbarui: 9 Februari 2024   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: istockphoto.com

Setitik demi setitik lalu mewujud
Menjadi garis dalam ruang dan waktu
Padunya pandangan penilaian, ledakan tutur dan lelaku
Tak lagi hanya berfatamorgana, berimajinasi, apalagi berintuisi belaka
Di kala menjawab realitas hidup dalam kehidupan
Yang dimaui Tuhan Sang Pencipta Maha Segala

Bukankah potret ketimpangan 'tlah nyata kasat mata di keseluruhan sendi kehidupan ini?
Masihkah dinafikan dan dipungkirikah, kawan?

Menapak, merenda setapak demi setapak, serajut demi serajut
Menuju lajur garis shirathal mustaqim

Dan, bilakah itu semua, kawan?

*****

Kota Malang, Februari di hari kesembilan, Dua Ribu Dua Puluh Empat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline