Lihat ke Halaman Asli

Subur Anendi

Pekerja lapangan

Ilmu, Uang, Hormat dan Iman

Diperbarui: 1 September 2022   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Membuka tulisan pertama pemula yang sederhana ini saya  hanya berusaha sedikit mengusik mata pembaca. Dari judul yang ada mungkin bagi pembaca sudah akan dapat menebak apa yang akan tertulis pada paragraf selanjutnya dari artikel kecil ini, oleh karena itu maaf seandainya ketikan ini akan membuat mata jadi sedikit lelah tapi semoga jadi berkah, aamiin.

Ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan. (KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia).

maka memiliki ilmu itu diartikan orang berilmu

lalu bagaimana dengan uang ?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan pengertian uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah.

Sedangkan orang yang memiliki uang itu adalah orang beruang (heheehe, maaf bukan beruang hewan) entah apa penulisannya seperti itu atau terpisah, saya cari-cari referensi lain untuk penulisan nya tidak ada selain "beruang". Kita tidak menyinggung makna lain selain memiliki uang .

 Dan kalau kita meneruskan mencari makna "hormat"  sesuai urutan judul di atas, saya yakin kita semua sudah dapat mengartikan dari bahasa yang ada di dalam kepala kita yaitu Takzim, sopan dan hikmat serta kagum.

Kenapa saya mengambil judul sederhana yang sudah lumrah dan selalu kita dengar setiap saat  di masyarakat ? alasannya karena kita selalu berada di lingkaran ini dan sudah jadi bagian dari sendi kehidupan. 

Sejak kita melek (membuka mata) saat bangun tidur sampe kita merem (memejamkan mata) tidur lagi, 3 kata awal tersebut selalu jadi bagian suara dari yang masuk kelubang telinga kita. 

Kemudian kalau di tanya hubungan ketiga nya? jelas sangat berkaitan erat ibarat pasangan sejoli yang tak ingin terpisahkan tapi terkadang kata hormat jadi pihak ke tiga ( hehehhhe monggo artikan sendiri) yang mengganggu keharmonisan.  

Dalam pandangan saya pribadi, menghubungkan ketiga nya adalah modal dasar bagi saya untuk memberikan wejangan ke anak-anak kami pada pilihan posisi dimanakah akan berdiri dalam menjalani hidup yang sementara (menurut ajaran kami Muslim). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline