Pagi sekali di depan rumah tiba-tiba ada tamu asing. eh saya kira siapa ya? Ternyata ada mbah tua sang pemulung. Tetapi bukan pemuling 100% memulung, karena si mbah ini mencari barang-barang bekas untuk dibeli seperti kertas, karton, besi, plastik, dan sejenisnya. "Ada barang bekas pak?" ujarnya? "Maaf Mbah nggak ada....baru kemarin ada yang datang nimbang ke sini. Lain kali ya?" ujar saya. Si mbah pun berlalu dan mencari-cari barang bekas di kampung sebelah. Saya lihat raut wajah pak Tua penuh harapan sejak pagi hingga malam hari berkeliling kampung untuk mencari barang-barang bekas. Itulah sumber penghidupan mereka. Kalau boleh dibilang, mereka seperti inilah yang layak disebut sebagai Pahlawan, tepatnya Pahlawan Lingkungan. Mereka telah berjasa membersihkan lingkungan dari barang-barang bekas yang sudah tidak berguna lagi bagi pemiliknya. Kalau kita bercermin kepada kebiasaan buruk para pejabat kita di Jakarta dan pejabat daerah, terlalu banyak mereka menghabiskan uang rakyat dikorupsi untuk hidup bermewah-mewah. Padahal rakyatnya sendiri harus berjuang mati-matian untuk hanya sekedar mencari uang seharga satu kilo beras untuk dimasak. Pejabat seperti itu kelak sangat dirindukan oleh Neraka. Na'udzubillah min dzalika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H