Lihat ke Halaman Asli

Uneg-uneg dari Teras

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi ini cukup cerah. Aku duduk bersandar di teras rumah. Sajian kopi buatan emak selalu jadi penyemangat awal hari-hariku. Sebatang rokok dan pisang goreng menjadi pelengkap nikmatnya pagi ini. Tinggal dipinggiran kota. Jauh dari lalulalang suara gemuruh angkutan umum jalan raya, membuatku serasa hidup di desa. Ehmmm…. Nikmat sekali pagi ini, batinku.

“Koran-koran”

Terdengar Pak Abidin si penjual koran menawarkan dagangannya.

“Korannya, pak,” Pintaku.

“Iya, mas”

“Kok, tinggal sedikit korannya, sudah muter darimana saja, pak?”

“Alhamdulillah, mas. Tidak tahu kenapa, tadi banyak yang berminat beli koran.”

“Wah…, nyantai no? Memangnya, ada berita hangat apa, hari ini?”

“Nyantai, mas. Ini tinggal nganter ke pelanggan-pelanggan di RT sebelah itu kok. Kalau masalah berita hangat, banyak mas. Tapi, yang paling mendominasi adalah kasus korupsi.”

“Halah…, bosen, pak. Tiap hari kok disuguhi berita korupsi. Dan yang paling menjemukan lagi, kalaupun terungkap, hukumannya juga lebih kejam dari pencuri ayam.”

“Ehmmm….., iya juga sih, mas. Dan info dari koran-koran yang saya baca, antara yang terungkap dan yang tidak, 1000 banding 1, mas. Banyakan yang tak terungkap.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline