Lihat ke Halaman Asli

Menjemput Harapan

Diperbarui: 28 Desember 2022   18:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Waktu begitu sulit ditebak, apalagi dieja. Cuaca begitu mudah diramal meski terkadang hasilnya jauh dari ketidakpastian. Kerumitan menebak waktu bersumber dari proyeksi peristiwa yang bakal terjadi, bukan soal rentang dentang tiap detik. Satu perkara yang gampang dieja hanyalah kenyataan bahwa waktu berjalan begitu gegas, dan ini adalah berita buruk soal waktu. Namun, bagi Michael Altsuhler, tidak selalu waktu berbicara masalah kisah muram. "The bad news is time flie. The goog news is you are the pilot", Ujarnya. 

Sebentar lagi mentari 2022 terbenam dan fajar 2023 akan terbit. 2022 bagi sebagian besar manusia adalah warta petaka. Identitas manusia sebagai makhluk sosial di koyak oleh berbagai macam bencana (sosial dan alam). 

Beberapa bulan yang lalu kondisi pandemi telah mampu di atasi, aktifitas bisnis kembali bergerak. Vaksinasi sebagian besar telah di rasakan. Namun mendadak situasi kembali gelap gulita. Kita sudah paham sebabnya. 21 Desember 2022 Presiden membagikan berita buruk. China sebagai raksasa ekonomi dunia kembali mengalami peningkatan pasien covid setelah lockdown dibuka. 

Begitupun dengan konflik Rusia-Ukraina yang juga belum berakhir. Negara-negara di dunia kembali mengatur pranata keuanganya. Meski masih berlanjut, negara-negara telah kebal menghadapinya. 

Konflik Rusia-Ukraina memberikan peta jalan horor. Tak hanya itu, Tragedi Kanjuruhan menewaskan 135 orang menjadi kisah pilu dalam perjalanan sepakbola Indonesia. 

Tujuan sepak bola bukan sekadar penaklukan lawan. Apalagi jika penaklukan itu sampai memakan korban jiwa. Saatnya mengembalikan sepakbola ke tujuan mulia, yaitu kegembiraan, persahabatan, prestasi, dan keindahan permainan. Disusul tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober 2022. Tidak ada pelajaran tentang moral yang bisa diteladani.

Belum usai, bencana sosialnya RKUHP menjadi polemik. Tuai pro dan kontra. Bagi sebagian besar orang, rancangan RKUHP adalah momentum menjemput bola liar 2024. Bagi sebagian lainnya, RKUHP adalah penghianatan terhadap reformasi. Bagian paling Kontroversi salahsatunya ketika diberlakunya UU penghinaan terhadap Presiden. 

Anggapan bahwa Indonesia adalah negara hukum kini beralih ke negara kekuasaan. Beruntungnya di penghujung tahun, kita sedikit terhibur dengan pagelaran Piala Dunia di Qatar 2022. Penampilan apik Lionel Messi vs Mbape menjadi cerita menarik dalam final sejarah piala dunia. Sekaligus menutup perdebatan tentang pemain terbaik dunia.

Tahun Sentimen  

Keberlanjutan tetap dirasakan di awal 2023 hingga akhir. Bahkan proyeksi 2024 pun masih dinikmati. Hiru pikuknya, serang menyerang menjadi suasana hati yang tetap dinikmati. 

Semuanya, karena kita memasuki tahun sentimen (tahun politik). Sulit buat kita terka, mana lawan dan mana kawan. Semuanya menyelinap dalam bayang kekuasaan. Ujungnya menang dan kalah. Pihak yang menang (terpilih) akan menjadi pemangku kebijakan (pemerintah), sebaliknya kubu yang kalah akan menjadi pihak oposannya (oposisi). Struktur demikian sudah sangat lazim dalam demokrasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline