Lihat ke Halaman Asli

Subagiyo Rachmat

◇ Menulis untuk kebaikan (titik!)

Membayangkan Wajah Nusantara, Ketika Hagia Sophia Dibangun pada Abad ke-4 M

Diperbarui: 16 Juli 2020   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Telah banyak tulisan dan ulasan mengenai Hagia Sophia --sebuah bangunan bersejarah di Istanbul Turki yang mempunyai banyak nilai dari sisi kesejarahan, politik maupun agama-- dibangun pertama kali pada tahun 360 masehi, kini sedang menjadi issue hangat dan menjadi pembicaraan di seluruh dunia.

Tulisan ini tak hendak memperpanjang ulasan tentang Hagia Sophia, tapi hanya sekedar mengambil titik waktu awal pembangunannya agar kita bisa menarik garis lurus ke wilayah kita Nusantara, apa yang sedang terjadi dan seperti apa wajah Nusantara pada masa-masa itu?

Tak mudah menggambarkan situasi atau wajah Nusantara di seputaran abad 4 masehi, mengingat referensi atau sumber-sumber bacaan untuk itu masih sangat terbatas apalagi bagi masyarakat awam seperti saya, kalaupun ada sifatnya masih masih samar-samar belum begitu jelas menggambarkan secara detail pola-pola kekuasaan, keadaan sosial, ekonomi maupun pola interaksi dengan masyarakat luar.

Masih begitu luas ruang-ruang kosong sejarah yang masih menjadi ruang “a history” dalam sejarah perkembangan peradaban nusantara. 

Demikian banyak dan panjang potongan-potongan puzzle perjalanan sejarah peradaban nuasantara yang masih berserakan, belum tersambung menjadi mozaik sejarah peradaban nusantara secara utuh, sehingga hal ini tentu menjadi PR (Pekerjaan Rumah) besar bangsa ini untuk menemukan dan menyambung puzzle-puzzle sejarah yang masih berserakan itu. 

Dibutuhkan political will yang kuat dari bangsa ini untuk melakukan kajian-kajian dan study mendalam bagi para peneliti sejarawan, arkeolog, antropolog, sosiolog dan para ahli pendukung dari bidang-bidang lain guna menyatukan puzzle-puzzle sejarah peradaban Nusantara.

Bagaimana Nusantara Abad 4 Masehi?

Kerajaan Salakanagara (2M-4M)
Walaupun masih menjadi kontroversi di antara para peneliti dan ahli sejarah, konon kerajaan pertama di Nusantara adalah Kerajaan Salakanagara, kerajaan Hindu yang didirikan Aki Tirem pada 130 M dan Dewawarman I menjadi Raja Pertamanya, kerajaan ini bertahan sampai tahun 363 masehi --dengan raja terakhir adalah raja Dewawarman VIII, sebelum akhirnya bergabung dengan kerajaan Tarumanegara. 

Sudah menjadi Pengetahuan umum kita bahwa Kerajaan Pertama di Nusantara adalah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, yang didirikan pada tahun 350 masehi (Wikipedia) atau sumber lain menyebutkan abad 4 (repository.kemdikbud.go.id ttg Kerajaan bercorak Hindhu-Budha di Indonesia).

Yang menjadi kontroversi Salakanagara sebagai Kerajaan pertama di Nusantara adalah minimnya bukti-bukti fisik terkait asal-muasal kerajaan. Konon kerajaan ini juga sudah menjalin interaksi dan kerjasama dengan dinasti han di Cina dan pernah mengirim utusan ke Cina, keberadaan kerajaan Salakanagara disebut oleh sumber cina, sebagai raja Ye Tiau (jawa) dan Tiao Pien (Dewawarman) ketika itu.

Wilayah Kerajaan Salakanagara meliputi daerah jawa bagian barat, dengan ibukota dan lokasi kerajaan diperkirakan di daerah Condet ( Jakarta) atau Pandeglang (Banten) atau kemungkinan di sekitar lereng Gunung Salak (Bogor). Pada tahun 363 Masehi kerajaan ini berakhir, kemudian selanjutnya menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline