Lihat ke Halaman Asli

Belum Minggu Ini

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kelak kutemukan diri yang mematung di tengah pematang yang terhampar hijau kuning dan terasa dingin di ujung kaki
Dan kutemui engkau yang berbalut lembaran merah jambu, memercik api cinta pada pandangan paling pertama di pagi hari yang juga dingin
Kan kucumbu embun yang telanjang bulat dan kupetik kembang-kembang segar pengharum jiwa dalam nuansa suka cita
Kala itu nanti,
Dan saat sekarang yang masih beradu otot dengan kerasnya idealisme
Segalanya berawal dari titik di mana kau dan aku bertemu pada sebuah tumpu yang linear,
Dan angka nol besar di garis putih penanda waktu yang mulai terhitung mundur, bertalu bersama lonceng yang berbunyi sedemikian rupa
Ah, mungkin Kamis depannya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline