Lihat ke Halaman Asli

Pesona dan Kekayaan Alam di Tanah Nikel Sorowako dan Danau Matano

Diperbarui: 15 Desember 2018   05:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sorowako merupakan desa kecil yang terletak di kecamatan nuha kabupaten luwu timur provensi selawesi selatan. Desa kecil yang berada di bumi “batara guru” terkenal dengan sebutan desa nikel selain kekayaan alam nikelnya desa ini juga memiliki salah satu kekayaan alam yaitu danau matano. 

Danau matano salah satu danau terdalam dunia dan pesona keindahannya bisa kita saksikan dengan kasat mata ketika kita berkunjung di sorowako. Hamparan pepohonan yang asri di sekitar danau, dan hamparan gunung-gunung di sekitarnya semakin menambah indahnya danau itu. Di pinggir danau ini di bangun suatu objek wisata dinamakan pantai ide,pantai c, dan juga pantai impian. Dalam bahasa Dongi (bahasa asli Sorowako), Danau Matano berarti ‘mata air’.

Sebab, danau ini terbentuk dari ribuan mata air yang muncul akibat gerakan tektonik (lipatan dan patahan kerak bumi) yang terjadi di  lapisan batuannya.  Hmm..ternyata butuh waktu sekitar 4 juta tahun, lho agar patahan dan lipatan kerak bumi ini terisi air dan akhirnya menjadi sebuah danau. 

Keunikan lain adalah, permukaan danau ini jika diukur dari muka air laut, hanya 382 meter. Ini berarti bagian terdalam Danau Matano lebih dalam dari permukaan air laut atau istilahnya cryptodepression. Dan di ketiga itulah yang sering di kunjungi oleh masyarakat sekitar, dan pengujung dari luar daerah yang ingin berwisata. 

Di tempat itu bisa di jadi kan sebagai temapt kegitan berenang, menyelam, dan juga sebagai tempat acara-acara tertentu. Selain itu di seberang danau matano tepatnya di desa matano terdapat pula 1 objek yang baru di temukan masyarakat yaitu gowa mata air matano. 

Di gowa itu terdapat sumbar mata air yang di yakini oleh masyarakat sekitar merupakan air yang bisa menyembuhkan penyakit. Sekian cerita singkat dari saya, jika ada kesamaan cerita mohon di maafkan. Terima kasih 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline