Lihat ke Halaman Asli

Suardi syamsuddin

Aparatur Sipil Negara

DP2KBP3A Kabupaten Pinrang Melakukan Pembinaan Keluarga Remaja

Diperbarui: 8 Maret 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pinrang melaksanakan pertemuan Pembinaan Ketahanan Keluarga Berbasis Kelompok Kegiatan Tribina, bertempat di aula kantor Desa Marannu, Rabu(08/03/2023).

Menurut Ir. H. Sabir, Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana saat memberikan arahan di depan ibu-ibu kader PKK Desa Marannu Kecamatan Mattiro Bulu mengungkapkan bahwa sangat penting bagi kita untuk mengetahui pertumbuhan anak-anak kita

"Sebagai orang tua, kita harua terus melihat dan mengamati pertumbuhan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi pada anak-anak kita. Jangan sampai perubahannya mengarah kepada hal-hal yang merusak diri dan keluarganya." Ungkapnya.

Lebih lanjut, Beliau mengingatkan bahwa pada saat anak kita memasuki fase remaja atau pubertas, maka orang tua harus lebih dekat lagi dengan anaknya dengan selalu memberikan nasehat-nasehat untuk melindungi dan menjaga dirinya.

"Orang tua harus memberikan pemahaman kepada anaknya bahwa semua organ yang ada di dalam tubuh kita harus di jaga dengan baik dan digunakan jika memang sudah halal untuk digunakan, dan jangan pernah melakukan suatu tindakan yang beresiko." jelas Kepala Bidang.

Beberapa tanda anak-anak kita telah dewasa adalah umurnya telah mencapai minimal 10 tahun, aroma badan telah berubah dan terjadi dorongan seksual sehingga si anak mulai tertarik dengan lawan jenisnya.

waktunya akan lebih banyak berada di depan cermin.

"Jika anak telah berumur 10 tahun, maka dia telah menjadi dewasa, dimana anak perempuan akan mulai menstruasi, aroma badan akan berubah, dan aktifitasnya lebih banyak berada di depan cermin."

Biarpun kegiatan pertemuan yang dilaksanakan ini pada siang hari, tetapi tidak serta merta membuat para peserta bosan dan mengantuk. Hal ini terjadi karna selain masalah yang dibahas cukup sensitif, juga kemampuan narasumber yang selalu menyertakan lelucon disetiap arahannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline