Lihat ke Halaman Asli

Jangan Kau Riwayatkan Kenangan Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jangan kau riwayatkan kenangan kita

suara perempuan itu mengusik pagi

gemanya menjelma awan kelabu

memenuhi langit-langit kamar

secangkir kopi dan secawan harapan pun

seperti tumpah, pecahan beling

memantulkan cahaya kesakitan

maka, perjalanan bathin pun menjadi purba

kota, terminal bahkan bandara

seperti serpihan luka

yang mengalirkan air mata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline