Pose bersama PUGA, tim PUSPAS dan Pemateri Kursus
Pada Selasa, 22-Kamis, 24/11/2022, Pusat Pastoral atau PUSPAS Keuskupan Weetabula-Sumba, mengadakan kegiatan kursus bersama seluruh personil pembina umat atau para katekis atau 'guru agama ' yang disingkat PUGA, se-Keuskupan Weetebula yang berlangsung di Aula PUSPAS-Katikuloku, Sumba Tengah.
Kegiatan ini diprakarsai oleh tim komisi PUSPAS Keuskupan Weetebula, dalam rangka meningkatkan kualitas iman para pembina umat atau para katekis atau 'guru agama'. Kegiatan kursus tersebut diawali dengan misa pembuka di Kapela PUSPAS yang dipimpin langsung oleh para Imam Konselebran, dengan konselebran utama, ketua komisi PUSPAS, Pater Simon Tenda, CSsR.
Setelah perayaan Ekaristi selesai, dilangsungkan dengan acara pengenalan para tim PUSPAS dan pemateri utama kemudian selanjutnya mengikuti jadwal yang telah dirancang oleh tim PUSPAS. Pada pengenalan awal, ketua komisi PUSPAS, Pater Simon Tenda, CSsR menegaskan bahwa para pembina umat atau para katekis atau 'guru agama' merupakan orang penting dalam karya pelayanan Gereja Katolik.
Sebab itu sebelum melakukan pelayanan di tengah umat, para katekis lebih dahulu harus memiliki pemahaman yang baik tentang iman Katolik. Kursus tentang iman Katolik sangat penting agar pemahaman tidak menyesatkan umat. Dengan demikian, para katekis atau 'guru agama' dapat menjadi 'lentera atau lilin ' bagi umat yang masih 'gelap' dalam hal pemahaman iman Katolik.
Kursus bersama para pembina umat atau para katekis atau 'guru agama' berlangsung di Aula PUSPAS, Katikuloku dengan pemateri utama adalah bapak Yohanes Mikael Seto, seorang Dosen dan Staf di KWI, pada Biro Naskah Lembaga Biblika Indonesia, serta aktid dalam berbagai kegiatan kursus Kursus Kitab Suci.
Tentang bapak Seto, beliau adalah seorang yang berpengalaman, kreatif dan progresif. Ada beberapa tema menarik yang diberikan oleh pemateri utama yakni tema seputar dasar iman Katolik dalam hubungannya dengan dosa, kematian, kebangkitan badan, kehidupan kekal.
Tema-tema tersebut merupakan tema yang sangat aktual dalam realitas kehidupan umat Katolik. Materi yang disampaikan oleh bapak Seto menjadi pegangan yang sangat penting bagi para katekis atau 'guru agama' sebab materi tersebut sangat erat kaitannya dalam kehidupan bersama.
Kegiatan kursus bersama para pembina umat berlangsung selama tiga hari terhitung sejak tanggal 22-24/11/2022. Durasi waktu pemaparan materi 2-3 jam per hari. Meskipun begitu lama, para pembina umat atau para katekis atau 'guru agama' tidak merasa bosan.
Tema-tema yang sangat menarik yang dikemas dengan 'bumbu-bumbu' komedi mampu membakar semangat para katekis atau 'guru agama'untuk tetap kerasan menyalakan 'lentera' konsentrasi sambil melebar bibir. Di samping itu, ada juga sesi tanya-jawab yang membuat kegiatan tersebut berjalan lancar dan aktif.
Para pembina umat atau PUGA yang mengikuti kegiatan kursus terdiri dari orang Awam, para Suster, Frater (dari beberapa paroki), dan Bruder yang datang dari berbagai paroki dan kongregasi atau serikat di Keuskupan Weetebula.
Pada Kamis, 24/11/2022 yaitu hari terakhir kursus, para pembina umat atau para 'guru agama' mengikuti simulasi perayaan hari Minggu Adven I, Malam Natal, dan pesta keluarga Kudus.