Lihat ke Halaman Asli

Siprianus Bruto

Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Pada Hari Janjimu

Diperbarui: 2 November 2020   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Catatan Sang Pemimpi/photo.loveyd.com

Lama kami mengandung rindu
Dalam rahim-rahim ketabahan ibu
Semenjak secuil rindu berlutut di hadapan ayah-bunda
Hari ini rindu itu dilahirkan pada sua cinta di mezbah Yang Mahatinggi

Hening adalah saksi di hadapan Sang Khalik
Saat bibir-bibir tulus mengulas aksara janji cinta utuh tuk selamanya
Di dalam bahtera kasih abadi, kata-kata nazarmu tak lagi kau cabut

"Kamu bukan lagi dua melainkan satu"
Benarkah begitu puan dan tuan??
Waktu adalah jawaban yang kekal tentang sebuah nazar yang telah tuan dan puan ikat dalam kasih kerinduan
Atas nama cinta yang selalu dikecup rasa
Ingatlah janji yang telah puan dan tuan ikrarkan pada bibir polos di hadapan Tuhanmu hari ini

Tuan dan puan
Padaku tidak ada emas dan perak tuk dinamakan kado pada hari bahagiamu
Hanya sebait doa dalam lembar-lembar puisi dan aksara purba yang tak habis dilumat bibir yang mampu kutuangkan dalam gelas pernikahan tuan dan puan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline