Lihat ke Halaman Asli

Siprianus Bruto

Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Tentang Semoga yang Belum Diaminkan Tuhan

Diperbarui: 12 September 2020   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: suar.id

Ketika pagi dikecup mentari
Penaku menari liar pada tubuh papirus
Sekadar menyematkan aksara yang tak sempat diucapkan bibir
Tentang setetes semoga dalam doa kemarin yang belum direstui Tuhan

Barangkali jiwa harus tabah memeluk asa
Saat sebakul doa belum diaminkan Tuhan
Barangkali jiwa tetap merawat setia
Saat setetes embun belum mampu menghilangkan dahaga rindu

Tuhan
Pada tubuh sepi di sini
Aku menodai papirus dengan doa-doa yang belum dijamah tangan-Mu
Tentang segumpal gelisah yang belum pernah sudah
Tentang cinta yang selalu dilukai,
Tentang rindu yang belum dibayar jumpa,
Tentang imajinasi liar yang belum habis dicumbui khayal

Tuhan
Aku lelah memikul kerapuhan
Bilakah Tuhan menguping bisikan doa-doa yang dituangkan pada tubuh papirus?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline