Lihat ke Halaman Asli

Siprianus Bruto

Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Tuhan, Izinkan Aku Menyebut Namanya

Diperbarui: 25 Agustus 2020   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Dokpri Hildha
Tiada lagi kata yang harus dieja
Selepas senyummu lenyap ditelan senja
Tiada lagi puisi rindu yang harus diucapkan bibir
Saat ragamu terkubur di dalam perut Pertiwi
Aksaraku kini runtuh bagaikan mentari kepulangan

Kini hari menjelma sunyi
Tumpukan-tumpukan rindu kini mulai basi tercium Indra
Ayat-ayat cinta tinggallah memori belaka
Yang habis ditelan duka
Kini rinduku isyarat luka yang menjadikannya perih
Tiada lagi riang berdebar di dalam jiwa

Penaku kini tumpul
Tak lagi mampu mengukir aksara penuh makna di atas papirus kehidupan
Kaku.
Semua gerak berakhir sudah
Apakah kau masih mengeluh?
Tuhan,
Izinkan aku menyebut namanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline