Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Teaching Farm Closedhouse kerja sama Universitas Tanjungpura dengan PT. Charoen Pokphand di kawasan kampus Universitas Tanjungpura, Kamis (23/02/2023).
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendukung pembangunan Teaching Farm Closedhouse sebagi upaya meningkatkan perekonomian Kalimantan Barat yang Mandiri serta menjaga ketahanan pangan dari sektor peternakan, ungkapnya.
Sutarmidji berharapan dengan adanya Teaching Farm Closedhouse di sektor peternakan diikuti pula dengan sektor lainnya sehingga menaikan taraf ekonomi Kalimantan Barat, selain itu dalam paparannya beliau berharap pada generasi muda Kalimantan Barat terutama mahasiswa Universitas Tanjungpura, dapat belajar dengan meningkatkan kemampuan sehingga lulusannya nanti sudah siap dalam dunia kerja dan menghasilkan peternakan yang produktif dan berkelanjutan.
Sutarmidji menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Charoen Pokphand dan Universitas Tanjungpura atas kepeduliannya dalam peningkatan ekonomi dan peningkatan pendidikan terutama bagi mahasiswa sehingga menciptakan sumber daya manusia yang tangguh dan bernilai inovatif dan mampu membuka lapangan pekerjaan dari sektor peternakan.
Selain Gubernur Kalimantan Barat, Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Garuda Wiko turut memberikan ucapan terima kasih terhadap stakeholder terkait, terutama kepada PT. Charoen Pokphand yang telah membantu pembangunan Teaching Farm Closedhouse ini. Dalam paparan nya Garuda Wiko sangat berharap dengan adanya teaching farm ini dapat berkontribusi banyak terhadap kebutuhan pangan dan perekonomian kalbar melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Teaching farm dengan luasan 12 x 120 meter persegi dengan total luasan hingga 14 Hektare, ini merupakan farm paling mutakhir dan pertama yang ada di wilayah Kalimantan. Dengan besaran biaya 2.8 M, teaching farm Universitas Tanjungpura menjadi teaching farm termegah dan termewah yang ada di perguruan tinggi. Teaching Farm ini merupakan teaching farm ke 15 yang ada di perguruan tinggi di Indonesia, ungkapnya.
Pada kesempatanya Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Bpk. Tjiu Thomas Effendy yang merupakan Putra Daerah Kalimantan Barat menyampaikan, pengerjaan teaching farm closedhouse ini menghabiskan waktu pembangunan kurang lebih 4 bulan dengan jumlah kapasitas populasi 20-25 ribu ayam.
Dari jumlah tersebut diharapkan dalam 1 tahun mampu menghasilkan 300ton Daging Ayam dengan perkiraan 6 kali panen raya. selain itu teachingfarm ini dilengkapi dengan laboratorium produksi, selain itu PT. Charoen pokphand tbk memiliki harapan besar teaching Farm sebagai upaya peningkatan kapasitas mahasiswa dalam rangka merdeka belajar sehingga ketika lulus sarjana peternakan universitas tanjungpura sudah memiliki skill dalam berusaha dibidang peternakan. (penulis:dio.dvm-disbunakprovkalbar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H