Lihat ke Halaman Asli

Ini Sosok yang Mensabotase “Waduk” yang Bikin Ahok Teriak

Diperbarui: 4 Maret 2016   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi Banjir (Sumber: yayasanpalung.blogspot.com)"][/caption]

Banjir di wilayahku masih belum usai. Termasuk macet yang justru kian parah. Padahal jani Ahok dalam kepemimpinannya dua hal itu akan tuntas dalam tempo setahun. Namun sudah mau selesai masa jabatannya, banjir dan macet belum juga tuntas. Yang ada justru banjir masih seperti tahun-tahun sebelumnya dan macet justru kian parah.

Berbagai dalih pun digulirkan oleh Ahok, termasuk kambing hitam. Banjir sebelumnya, Ahok menyalahkan pihak PLN. Banjir kali ini, Ahok mengkambinghitamkan pihak tertentu dengan alasan ada “sabotase”.

Rupanya, setelah saya dan tim menyelediki, rupanya ada permainan “politis” yang cukup cantik terkait Ahok dalam menyikapi banjir kali ini. Ahok musti mempertahankan imej, sehingga banjir kali ini untuk mencari kambinghitam tidak mudah. Sehingga dibuatlah skenario oleh Ahok bersama pengusaha hitam. Pengusaha hitam yang menjadi dibelakang layar Ahok ini, lalu merayu orang tertentu dan politisi yang kurang suka dengan Ahok. Rayuannya, biaya dari pengusaha hitamnya Ahok.

Namun, orang yang dirayu dan atau politisi yang tidak suka Ahok, tidak tahu bahwa pengusaha hitam tersebut yang merayunya adalah pengusaha hitamnya Ahok. Tujuannya, ketika scenario itu berhasil, lalu Ahok pura-pura teriak dan pura-pura bekerjasama dengan pihak aparat untuk pura-pura menyelidiki. Lalu ketahuanlah siapa pelakunya. Pencitraan Ahok pun makin wow!

“Don, aku butuh bantuan nih. Aku butuh pencitraan soal banjir Jakarta nih. Aku punya ide, gimana kalau bikin kambing hitam, Don?” tanya Ahok ke Don, si pengusaha hitam togel online, prostitusi kelas atas, sekaligus broker proyek infrastuktur.

“Haia, itu gampang diatur, Hok. Itu masalah kecil. Entar aku kumpulin beberapa pengusaha hitam lainnya. Itu si Liong, pengusaha hitam batu bara biasa ngasih-ngasih ke politisi musuhmu itu. Entar si Liong aja yang atur itu buat merayunya. Nah, entar Lo pura-pura lapor aparat. Aparat entar aku yang kasih jatahnya. Kan aparat itu anjing-anjing gue. Nah, entar kalau diselidiki, yang ketahuan kan musuhmu itu. Bagaimana, Hok?” balas Don ke Ahok

“Bagus-bagus itu, Don. Kamu entar aku kasih tempat pelacuran sampah yang barusaja aku bubarkan. Kamu bikin penghijauan atau apa terserah. Duit proyek entar aku bikin besar, kamu mainkan aja, aku cukup 3 persen aja, yang penting kamu tau lah, aku periode depan bisa mimpin wilayah ini lagi. Periode ke depan, baru kita habis-habisan. Aku bikin aturan perketat orang-orang miskin dan pengusaha-pengusaha yang kagak bantu gue. Dan aku buat ruang seluas-luasnya buat Lo dan temen-temen gue yang lain,” lanjut Ahok lagi.

“Oke, deal. Besok udah jalan itu,” pungkas si Don.

Bagaimana Skenarionya?

Nah, skenarionya adalah lagi-lagi membuat “kambing hitam”. Skenarionya, waduk dikirim sejumlah material. Nantinya Ahok pura-pura mengirim pegawainya untuk membersihkan waduk sembari diiringi sejumlah awak media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline