Bulan Ramadan tiba. Artinya depan rumah saya akan ramai setelah berbuka puasa. Ya, karena akan diadakannya shalat tarawih di mushollah depan rumah. Dan lapangan yang memang berhadapan langsung dengan pintu utama mushollah yang tadinya adalah lahan yang kosong dan hanya dilewati orang sekarang berubah fungsi. Yap, untuk menampung para jamaah mushollah Al-Mukhlisin unttuk shalat tarawih.
Memang rasanya aneh sekali kalau saya keluar rumah saat para jamaah sudah memenuhi lapangan. Saya dan keluarga saya terlihat asing. Beda sendiri. Tapi enggak masalah. Seringkali suasana bulan Ramadan pun menjadi kerinduan saya. Suasananya yang saya sukai. Walaupun terkadang saya juga merasa lelah pada siang hari di bulan puasa ketika saya ada kegiatan di luar rumah karena saya pasti akan ikut puasa. Namun apabila waktu sudah menunjukkan pukul 16, rasanya saya seperti semangat dan ingin keluar rumah dan bermain dengan anak-anak komplek. Tiba-tiba ramai saja di sepanjang komplek. Orang-orang hilir mudik untuk membeli makanan berbuka atau hanya sekedar jalan-jalan alias ngabuburit.
Selain dapat menikmati makanan-makanan berbuka khas bulan puasa dengan membelinya di pinggir jalan ataupun di sepanjang komplek (karena biasanya banyak yang membuka lapak musiman yang menjual makanan berbuka puasa), saya juga sering dapat kiriman masakan dari para tetangga baik hati. Dari yang manis hangat sampai yang manis dingin juga bisa saya nikmati karena tetangga saya memang baik hatinya. hehehe
Bulan Ramadan memang milik sebagian besar negara Indonesia, yaitu para penganut agama Islam, tetapi saya juga tidak menampik kalau saya juga merasakan nikmatnya bulan Ramadan.
Selamat menunaikan ibadah puasa teman-teman! Lancar selalu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H