Riki, pengemudi Fortuner Maut yang mengakibatkan empat orang tewas itu menyesal. Tertunduk lesu di bangku kantor polisi. Gue nyamperin dia. Nanya gini; Rik, lu anak Pejabat? Atau lu anak Artis Terkenal? Ditanya gitu Riki menggelengkan kepala dengan lemah.
Ya udah. Tamat sudah riwayat lu.
Dibilang juga apa. Kalau bukan Anak Pejabat, kalau bukan Anak Pesohor Negeri ini, entah artis, penyanyi, atau bintang film jangan belagu kalau mengemudikan mobil. Jangan ugal ugalan. Apalagi sampai segitu begonya sebelum mengemudikan mobil pakai menenggak miras.
Masih inget kan kecelakaan maut di Tugu Tani, di depan Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat yang menewaskan pejalan kaki sembilan (9) orang? Si pelaku Afriyani Susanti (29 Tahun) mendekam di penjara sekarang. Karena apa? Karena doi warga negara biasa. Anak Pejabat bukan, Anak Artis bukan....
Bandingkan coba, sodara sodara....
Masih inget? Anak seorang Menteri era Pemerintahan SBY, bernama Rasyid menabrak orang setelah merayakan malam tahun baru, membuat orang meninggal pula... tapi hukumannya? Meski dua pasal kecelakaan hingga menyebabkan korban luka ringan, korban meninggal dunia, dan kerusakan barang telah terpenuhi, hakim hanya memvonis Rasyid pidana penjara 5 bulan atau denda uang sebesar Rp 12 juta dengan masa percobaan hukuman selama 6 bulan, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum, yakni 8 bulan penjara dengan masa percobaan 12 bulan dan subsider 6 bulan.
Bandinkan lagi yaaah.... dengan.... inih...
Ini lebih gila lagi! Masih inget? Pengadilan Negeri Jakarta Timur akhirnya memvonis terhadap tersangka kecelakaan maut AQJ alias Dul. Putra Ahmad Dhani dan Maia Estianty ini divonis majelis hakim dikembalikan kepada orangtuanya alias bebas. Padahaaaal, sama aja nabrak orang, bikin tewas sembilan orang kayak Afriani.
Kesimpulannya udah gini aja... kalau lu ngerasa bukan anak pejabat, anak konglemerat, artis atau anak artis.. nggak usah belagu kalau make mobil. Nggak usah belagak kayak orang luar negeri, nyopir mobil pake acara mabuk mabukan dulu.
Nggak ada yang bisa menolong. Nggak bisa kalau orang biasa menyewa Pengacara Mahal. Nggak bisa dengan mudah membuat orang yang ditinggal selama lamanya karena ditabrak lu akan menerima dan mengiklaskan begitu aja, dengan iming iming santunan dan dibiayai pendidikannya. Nggak ada!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H