Lihat ke Halaman Asli

Belajar atau Belajar????

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12901671581971239093

Hemh Belajar???

Pasti sudah sering terdengar ditelinga kita istilah itu, menurut anggapan banyak orang belajar adalah proses yang terjadi dalam otak manusia. Saraf dan sel-sel otak yang bekerja mengumpulkan semua yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan lain-lain, lantas disusun oleh otak sebagai hasil belajar. Itulah sebabnya, orang tidak bisa belajar jika fungsi otaknya terganggu. Pengertian belajar memang selalu berkaitan dengan perubahan, baik yang meliputi keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanya terjadi pada beberapa aspek dari kepribadian individu. Perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tiap individu atau manusia, terutama hanya sekali sejak manusia dilahirkan. Sejak saat itu, terjadiperubahan-perubahan dalam arti perkembangan melalui fase-fasenya. Dan karena itu pula, sejak itu berlangsung proses-proses belajar.

Dimana prinsip-prinsip belajar itu sendiri meliputi: pengalaman, penemuan diri sendiri, konsekuensi, proses kerja sama atau kolaborasi, proses evolusi, perubahan kebiasaan, emosional dan intelektual dan Individual dan unik. Belajar sebagai proses terpadu berarti proses yang menyangkut semua aspek yaitu aspek fisik, sosial, emosional, intelektual, dan moral dapat terlibat secara aktif ketika kegiatan belajar itu sedang berlangsung. Dalam proses psikologis belajar anak terdapat beberapa teori diantaranya yaitu Teori behavioral dimana teori ini membahas mengenai Classical conditioning, Operant conditioning, Pembentukan kebiasaan dan Peniruan. Selanjut Teori Kognitif dimana teori ini memandang perbedaan pandangankognitif dan behavioral serta pengetahuan dan pandangan kognitif. Selain itu ada Teori Perkembangan Kognitif dimana belajar dimulai dari tahap perkembangan pikiran piaget dan Teori perkembangan kognitif vigotsky setelah itu terjadilah pemrosesan informasi.

Jenis-jenis belajar dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan belajar, cara atau proses yang ditempuh dalam belajar, teknik atau metode belajar, dan sebagainya. Perkembangan atas pengelompokkan jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang juga bermacam-macam. Dilihat dari tujuan yang diperoleh dari kegiatan belajar ada delapan jenis belajar diantaranya ialah belajar abstrak,belajar keterampilan, belajar social, belajar pemecahan masalah, belajar rasional, belajar kebiasaan, belajar apresiasi, dan belajar pengetahuan. Selain itu terdapat lima jenis belajar lagi yaitu belajar berdasarkan pengamatan, belajar berdasarkan gerak, belajar berdasarkan menghafal, belajar berdasarkan pemecahan masalah, dan belajar berdasarkan emosi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak atau individu dapat dibagi dalam dua bagian yaitu faktor endogen atau disebut juga faktor internal, yakni semua faktor yang berada dalam diri individu yang meliputi dua faktor yaitu faktor fisik(kesehatan) dan faktor psikis (kemampuan inteligensi, perhatian dan minat, bakat, motivasi, kematangan,dan kepribadian) anak atau individu. Sedangkan faktor yang kedua yaitu faktor eksogen dimana faktor eksogen berasal dari luar diri anak. Faktor eksogen meliputi banyak faktor tetapi secara garis besar kita dapat membagi menjadi 3 faktor yakni faktor keluarga (kondisi ekonomi, hubungan emosional anak dan orang tua dan bagaimana cara mendidik anak), faktor sekolah dan faktor lingkungan. Proses belajar anak tidak akan berjalan dengan baik apabila kondisi disekitarnya tidak mendukungnya. Anak mempunyai caranya masing-masing untuk belajar. Jadi jangan beri mereka beban yang kiranya dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak dalam mempelajari atau memperoleh sesuatu. Berilah kebebasan bagi mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tapi kita tetap harus mengawasi setiap pertumbuhan dan perkembangan anak hingga masa kematangan mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline