Lihat ke Halaman Asli

Suaidiyah

Mahasiswa

Membanggakan! Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Ciptakan Inovasi Pupuk Hayati Cair BIO Fertile dari Limbah Kotoran Hewan

Diperbarui: 19 Desember 2023   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dalam era ketidakstabilan lingkungan dan kebutuhan akan solusi berkelanjutan, mahasiswa menjadi kekuatan utama dalam menciptakan inovasi yang dapat mengatasi tantangan ini. Tiga Mahasiswa MBKM Kewirausahaan Universitas Trunojoyo Madura, Suaidiyah, Naili Fadlun Nisa, dan Firman Maolana yang tengah menempuh studi di jurusan Agribisnis berkolaborasi dengan Bapak Fery Agung Wibakso telah berhasil mengembangkan pupuk hayati cair biofertile yang ramah lingkungan sebagai upaya dalam menjaga keberlanjutan lingkungan yang sehat. Ide pengembangan pupuk hayati cair biofertile ini didapatkan ketika mahasiswa melakukan magang di Koperasi Ikan Amanah, Malang. Pupuk hayati cair biofertile merupakan produk pupuk dalam bentuk cair dengan berbahan dasar kotoran sapi dan kotoran ayam yang diolah dengan adanya penambahan mikroorganisme yang baik secara selektif guna meningkatkan nilai nutrisi pupuk hayati cair BIOFertile.

Dokpri

“Pupuk hayati cair biofertile telah saya gunakan dalam memproduksi melon hidroponik dan menghasilkan produk melon yang maksimal” ucap Bapak Fery selaku pemilik tempat magang dan pengguna pupuk hayati cair BIOFertile. Mahasiswa yang telah mengembangkan produk pupuk hayati cair ini juga melakukan uji coba penggunaanya pada tanaman bayam, kemangi, dan kangkung. Adapun hasil yang diperoleh tergolong bagus dan hasilnya maksimal dengan memiliki daun yang banyak dan lebar pada tanaman sayuran tersebut. Selain itu, adapun keuntungan dari penggunaan pupuk hayati memberikan dampak positif dengan jangka panjang terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang merugikan tanah dan air.

Kepala Pusat Pengembangan Kewirausahaan Maduratech Inkubator Bisnis Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Mardiyah Hayati, SP., MP. yang sekaligus menjadi dosen pembimbing lapang 3 mahasiswa tersebut menyatakan "saya bangga terhadap pencapaian mahasiswa-mahasiswa MBKM Kewirausahaan ini, harapannya dengan adanya bisnis yang sudah dijalankan bisa bermanfaat untuk pertanian indonesia khususnya petani yang ada di Kabupaten Bangkalan, semoga bisnis yang dijalankan juga bisa sustainable sampai lulus nanti"

Diharapkan, inovasi pupuk hayati cair dari limbah kotoran sapi dan ayam ini dapat menjadi contoh bagi inovator-inovator muda lainnya untuk terus mengembangkan solusi berkelanjutan dalam sektor pertanian. Keberlanjutan dan inovasi di bidang agribisnis merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan global terkait ketahanan pangan dan pelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline