Lihat ke Halaman Asli

Ini yang Saya Lakukan untuk Sumatera Utara

Diperbarui: 5 Oktober 2017   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokpri

Sebagai  manusia dewasa, hal yang saya anggap bernilai adalah ketika kita  mempunyai manfaat lebih. Begitu juga dengan saya, yang tidak mau hanya  menjadi orang yang pandai berkata-kata saja, tetapi juga dapat melakukan  sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan.  

Sumatera Utara memang  sangat luas untuk digarap sebagai destinasi wisata. Maka ini harus  dikerjakan secara kolektif. Melibatkan semua stakeholder, baik  Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, maupun pihak swasta dan masyarakat.  Saya membayangkan, jika semua masyarakat aktif terlibat melestarikan  kekayaan alam Sumatera Utara, tentu pekerjaan berat ini menjadi ringan.

Terkait  dengan pelestarian alam di Sumut, saat ini saya sedang menyelesaikan  kuliah S3 Di IPB dengan Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan  Lingkungan.  Mengapa saya pilih program ini?  Karena saya yakin akan  bermanfaat untuk Sumut ke depan. Di samping itu karena pada dasarnya  manusia itu harus bisa hidup  berimbang/berdampingan dengan  alam/lingkungan. Apabila dari kekayaan sumber daya alam tersebut dapat  diberdayakan untuk menggerakkan ekonomi sekitarnya, tentu inilah yang  bisa langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Bila setiap   wilayah/lingkungan melakukan hal ini, tentu kita dapat menyelamatkan  lingkungan tetap asri serta memiliki heritagebernilai tinggi sebagai ciri khas kita.  

Foto: http://medan-travel-agent.blogspot.co.id

Saya  juga tertarik dengan konservasi orangutan di Bahorok Kabupaten  Langkat  Sumatera Utara.  Sejak masih kuliah, 30 tahun yang lalu sudah mendengar  cerita  tentang konservasi orangutan ini. Dan 4 tahun terakhir ini saya  konsentrasi untuk membantu mengelola konservasi tersebut dari sisi  turis/ecotourism. Wisata ekologi menjadi  main destination.  

Kunjungan  wisata di Sumut mengalami penurunan, dan terasa kurang diperhatikan.  Maka dari itu, perlu kiranya kita bergerak bersama-sama untuk membenahi  hal ini. Saya yakin Konservasi Orangutan di Bahorok sangat menarik untuk  wisatawan, apalagi wisatawan asing. Bagaimana tidak, turis asing datang  jauh-jauh dari negara mereka untuk melihat orang utan yang hanya ada di  Bahorok ini, selain kalimantan.  Jenis primata  ini sungguh luar biasa  kehidupannya. Mirip seperti manusia, hanya mereka tinggal  di  pohon-pohon. Turis yang berkunjung untuk melihat tidak diperbolehkan  berisik atau  memberi makan. Hanya diperbolehkan hening namun boleh  untuk mengambil foto mereka dari berbagai sisi.  

Kita  mengembalikan habitat orangutan sebagaimana mestinya,  agar tetap bisa  mempertahankan kelangsungan hidup merek yang menjadi satu-satunya aset  berharga bagi Indonesia pada umumnya, dan Sumut pada khususnya.  Kita  harus bangga memiliki  primata satu-satunya di dunia yang menjadi magnet  turis mancanegara ini. 

Dengan banyaknya  kedatangan turis  mancanegara ke tempat ini, tentunya berdampak baik bagi ekonomi di  lingkungan sekitarnya. Semoga pemerintah Sumut tetap memperhatikan hal  ini sebagai hal yang sangat bernilai bagi Sumut. Artinya mengangkat prestigeSumut  di mata dunia. Jangan biarkan terjadi eksploitasi yang akhirnya akan  mengganggu habitat hewan yang ada di sana. Biarkan hutan di Sumut  menjadi paru-paru  yang  membanggakan dan tak ternilai oleh uang. 

Terus  terang, saya bangga dapat turut serta  memajukan konservasi orangutan  sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Mari  kita pertahankan bersama2  agar semua tetap seperti keadaan semula. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline