Lihat ke Halaman Asli

Sumatera Utara dan Pentingnya Rasa Aman Masyarakat

Diperbarui: 21 September 2017   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: https://kuatabuasmuni.wordpress.com

Keamanan dan kenyamanan adalah kunci masyarakat yang sejahtera, di manapun. Tidak hanya di Sumatera Utara, di Indonesia pun sama. Bagaimana masyarakat mau bergerak untuk melakukan kegiatan ekonomi jika rasa aman tidak ada? Bagaimana investor mau berinvestasi, jika keamanan tidak dijamin.

Dulu, karakter masyarakat Sumut itu rajin menuntut ilmu serta rajin bekerja untuk membahagiakan keluarga. Kehidupan sederhana seperti yang diinginkan banyak orang pada umumnya. Mereka tidak ingin kekayaan materi/menumpuk harta benda, karena semua itu tidak kekal. Ilmulah yang kekal dan dapat memberi arah hidup ke tempat yang lebih baik. Namun sangat disayangkan sejak era reformasi, semua berubah menjadi 180 derajat. Mereka berlomba-lomba untuk mengejar kekayaan materi. Mentalitas pejabatnya pun mengalami dekadensi. Terbukti banyak pemimpin/pejabat Sumut tertangkap OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK. Sangat memprihatinkan. Karakter masyarakat Sumut justru berubah ke hedonis sehingga berdampak buruk pada hal lain seperti kriminalitas jalanan yang cukup tinggi di Sumut. Karena terjadi kesenjangan ekonomi yang makin jauh. Ini menjadi keprihatinan dan harus menjadi perhatian kita semua.

Banyak masyarakat umum yang menjadi korban kriminalitas jalanan, para pelaku kriminal bertindak semena-semena melakukan kejahatannya. Rasanya seperti tidak ada penolong bagi masyarakat yang terkena musibah tersebut. Alangkah mengerikan hidup di tempat yang tinggi kriminalitasnya. Upaya penindakan dilakukan namun belum dapat meng-cover semuanya, karena kejahatannya lebih tinggi daripada penindakan/penangannya. Untuk itulah pemerintah harus turun tangan dalam mengatasi hal ini dalam konteks pencegahan. Penindakannya pun perlu maksimal. Bagi pelanggar hukum, pelaku kejahatan seharusnya mendapatkan hukuman setimpal. Agar menimbulkan rasa jera.

Pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap ketidaknyamanan ini. Akibat perilaku kriminalitas tinggi, sangat menurunkan produktivitas masyarakat, karena takut keluar rumah, baik siang maupun malam hari. Ini akan berdampak buruk pada menurunnya ekonomi masyarakat yang pada gilirannya berdampak pula pada ekonomi secara global di Sumut. Bahkan jika terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia, akan sangat berakibat pada menurunnya ekonomi secara nasional.

 Pemimpin jangan semata mengurus kepentingannya sendiri, namun dikembalikan pada niat semula: untuk apa dia berada di posisi itu? Seorang pemimpin harus menjadi pelayan masyarakat yang membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik di semua sektor kehidupan. Itulah tujuan dari sebuah pengelolaan pemerintahan yang dilaksanakan oleh pemimlin terpilih. Semoga segera muncul pemimpin bersih, berani, bijak dan istiqomah untuk menghadapi semua tantangan, gangguan, ancaman dan hambatan menjadi sebuah peluang yang dapat bermanfaat. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline