[caption id="attachment_285143" align="aligncenter" width="500" caption="my wedding (dok.pri)"][/caption]
Sebuah pertanyaan dari seorang kompasianer Njames Bond melalui facebook terajukan kepada saya... sebuah pertanyaan yang lumayan berat dan membuat saya sedikit berpikir untuk menjawabnya... dan sebuah jawaban yang saya berikan yang benar-benar dari apa yang saya rasakan.
Pertanyaan yang berbunyi sebagai berikut:
Jika cinta itu merupakan sebuah kebenaran, seberapa benar cinta itu akan hadir, berapa jarak yang kebenaran cinta itu akan menemuinya?
Jawaban yang saya berikan adalah sebagai berikut:
Saya menemukan cinta ketika saya sudah tidak memiliki keinginan sedikit pun untuk memiliki cinta itu sendiri. Dan ketika telah kutemukan... jaraknya hanya sejauh dua buah hembusan nafas yang bersatu.
Jawaban yang saya berikan merupakan sebuah perjalanan. Perjalanan yang pada akhirnya mempertemukan saya dengan seorang wanita manakala saya sudah tidak memiliki keinginan sedikitpun untuk mencintai, memiliki atau pun menikah. Ya saat bertemu dengannya kemudian hingga kini hanya tinggal satu hari menjelang pernikahan yang sudah terencana pada tanggal 04 September 2013 esok. Perkenalan serta pertemuan demi pertemuan dengannya ketika saya sudah benar-benar memikirkan apa yang namanya "Cinta" apalagi "Pernikahan". Benar-benar tak terduga... Ketika keinginan itu tiada... Tuhan mengirimkan seorang wanita yang benar-benar mampu mengerti dan mengisi ruang hampa di dalam hatiku.
Kegagalan demi kegagalan dalam upaya menjalin hubungan dengan lawan jenis, kemudian juga jalan panjang kelam yang pernah saya lalui sebagai seorang terhukum membuat saya banyak kehilangan kesempatan dan juga tak terlalu memikirkan untuk mencintai seorang wanita, apalagi memikirkan yang namanya merencanakan pernikahan. Dan ketika telah terbebas dari belenggu hukum pun, kesulitan lainnya adalah sudah tidak adanya kedua orang tua membuat saya banyak kehilangan arah bingung jika ada pertanyaan dari siapapun mengenai kapan menikah?
Dan kini semua pertanyaan itu telah bisa saya jawab... esok tanggal 04 September 2013, saya akan menikahi seorang wanita yang luar biasa (yang memiliki perjalan hidup yang panjang pula seperti halnya saya dan penuh dengan perjuangan)... ya kami akan menikah. Sebuah pernikahan yang sederhana di sebuah tempat di mana barisan pohon pinus menjulang tinggi... sebuah tempat yang merupakan perbukitan yang memiliki keindahan luar biasa dan juga kesejukkan yang menyelimuti.
Ketika kami berkomitment untuk menikah... secara materi memang saya sudah sangat siap... hanya saja saya benar-benar awam mengenai bagaimana mempersiapkan itu semua. Mengenai adanya perbedaan dalam hal Agama telah kami lalui. Tinggal bagaimana saya yang awam mempersiapkan itu semua. Apalagi perjalanan kelam saya selama di dalam prodeo benar-benar membuat banyak identitas kependudukan saya menjadi sangat berantakan. Mulai dari KTP saya memulai rencana untuk mengurus segala surat-surat yang harus saya siapkan dalam rangka yang namannya "Pidah Nikah/Numpang Nikah" karena pernikahan akan di langsungkan di daerah pasangan saya.
Solusi yang saya temukan berawal dari hasil browsing dari google dan banyak bertanya sana sini mengenai bagaimana mengurus surat-surat yang diperlukan untuk kepentingan nikah di daerah pasangan saya. Status agama di KTP saya yang masih belum ada perubahan memang membuat agak sedikit menghambat proses kepengurusan surat, namun atas petunjuk seorang staff Desa mengenai bagaimana mengurus hal itu, segala urusan surat-surat untuk keperluan pindah/numpang nikah itu bisa selesai seluruhnya dengan lancar walaupun lumayan memakan waktu dan bolak-balik sana-sini. Semuanya bisa selesai dengan baik dan tak ada yang tercecer. Awalnya ketika membaca bagaimana mengurus hal itu semua bayangan yang timbul adalah merupakan sebuah kesulitan, namun setelah saya memulai untuk benar-benar mengurusnya setahap demi setahap, semuanya akhirnya terselesaikan dengan baik.
Dari Maya menjadi nyata... itulah yang ada. Perkenalan kami memang dari dunia maya... dan itu adalah dari blog tercinta Kompasiana ini. Seorang Dara berasal dari Jawa Barat. Neng Ai Ni aku menyebutnya. Perkenalan yang sebenarnya telah lama terjadi namun baru kemudian menjadi nyata pada beberapa bulan terakhir dan akhirnya benar-benar nyata. Pertemuan demi pertemuan yang akhirnya melahirkan komitment di antara kami.