"... mereka dan mereka selalu berkata dan terngiang di telinga...
Waktu dapat menyembuhkan dan membuat kita melupakan luka dalam hati kita...
Namun...
Apa yang telah berlaku sesungguhnya amatlah sulit untuk menghapusnya dari ingatan."
***
Hujan yang mulai turun untuk kesekian kalinya di akhir Oktober masih begitu malu-malu. Rinainya mengiringi tatapan kedua mata seorang gadis cilik berambut sebahu. Tatapan dari luar jendela kepada sosok wanita di dalam bangunan kayu yang tampak duduk tertunduk menatap sebuah kertas kecil berisi tulisan pendek dan sebuah Kembang Gula kecil berbentuk hati di atas meja kayu berbentuk bundar. Hanya diterangi cahaya sebatang lilin putih kecil. Ada derai air mata dalam isak tangis dan doa-doa dari bibir wanita itu.
"Mengapa Kau tak masuk ke dalam May?"
May menengok ke belakang...
"Ayah... Ayah??? Bukankah Ayah Sudah..."