Lihat ke Halaman Asli

Fajar Setiawan

UIN Syahid

30 Kata Tidak Baku yang Sangat Sering Dianggap Baku!

Diperbarui: 10 September 2023   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebagai peminat bahasa, bisa dikatakan saya cukup risi setiap kali melihat penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidahnya. Misalnya, begitu sering saya jumpai penggunaan bahasa yang tidak baku pada papan-papan informasi jalan raya, area wisata, transportasi serta tempat umum lainnya, hingga ruang lingkup lembaga pemerintahan.

Juga, sebagai mahasiswa tingkat akhir, saya sangat mempertanyakan, mengapa dari ratusan artikel jurnal, skripsi, tesis sampai disertasi yang pernah saya baca hingga saat ini, banyak sekali saya temukan bahasa yang tak baku. Padahal sebagaimana yang kita ketahui, dalam penulisan karya ilmiah haruslah menggunakan bahasa baku.

Asumsi saya, ini terjadi karena beberapa faktor, termasuk salah satu dan duanya adalah pengaruh kebiasaan dan orang lain, serta kurangnya minat maupun wawasan terhadap pengetahuan ragam baku bahasa Indonesia.

Ernawati Waridah dalam bukunya yang berjudul "Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku" menjelaskan bahwa kata baku merupakan ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Standar yang dimaksud yaitu mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu ragam cakapan (tidak baku) lah yang memang hampir selalu kita jumpai. Tentunya, perlu diperhatikan bahwa ragam cakapan tidaklah untuk digunakan dalam konteks formal. Cukup gunakan dalam obrolan sehari-hari, berkirim pesan kepada teman, serta konteks informal lainnya.

***

Berikut ini 30 kata tidak baku yang sering dianggap baku oleh banyak orang. Telah saya susun berdasarkan alfabet dan warna fon berbeda agar lebih nyaman untuk dibaca. Semoga bermanfaat!

TIDAK BAKU -> BAKU

  • Aktifitas -> Aktivitas
  • Analisa -> Analisis
  • Antri -> Antre
  • Berfikir -> Berpikir
  • Cicak -> Cecak
  • Diagnosa -> Diagnosis
  • Dulu -> Dahulu
  • Ekstrim -> Ekstrem
  • Faham -> Paham
  • Ghaib/Ghoib -> Gaib
  • Goa -> Gua
  • Himbau -> Imbau
  • Hutang -> Utang
  • Kadaluarsa/Kadaluwarsa -> Kedaluwarsa
  • Karir -> Karier
  • Komplek -> Kompleks
  • Kreatifitas -> Kreativitas
  • Legalisir -> Legalisasi
  • Materai -> Meterai
  • Mempengaruhi -> Memengaruhi
  • Nahkoda -> Nakhoda
  • Nomer -> Nomor
  • Rapih -> Rapi
  • Resiko -> Risiko
  • Respon -> Respons
  • Ruh -> Roh
  • Sekedar -> Sekadar
  • Standarisasi -> Standardisasi
  • Survey -> Survei
  • Taubat -> Tobat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline