Lihat ke Halaman Asli

Nisa Sawalia

Siswi SMK

Titik dan Koma

Diperbarui: 7 Agustus 2023   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Makasih ay.. "

Sebuah bucket bunga dan snack diberikan kepada tika, wajahnya terlukis kan senyuman bahagia, meski mereka baru saja berbaikan setelah perkelahian yang membuat air mata tika terjatuh.

Baru saja kata-kata kasar hilang dari mulut mereka berdua, ya biasalah pacaran jaman sekarang ingin dimengerti tapi tidak pernah mengerti ingin diperhatikan tapi tidak pernah memperhatikan, mereka sudah bermesra bercanda gurau berdua.

Tanpa alasan tiba-tiba malam itu dia berubah kembali menjadi kasar dan tak tentu arah, meminta aku mengembalikan hadiah bucket itu padanya, sedih aku menangis malam ini mengingat kejadian saat pertama kali aku bertemu dengannya.

Aku melihat dia di tengah lapangan, upacara Senin pagi yang cerah menambah pekat biru di atas langit sana. Aku suka penampilannya, selalu ku perhatikan gerak-gerik nya, saat upacara berakhir, rombongan kelas bubar sedang aku masih terpaku melirik-lirik.

Teman sekelas ku berjalan menuju arahnya, dia tersenyum entah membicarakan apa, sedih sekali rasanya mereka berdua duduk mengobrol, aku lekas masuk kelas. Aku kehilangan semangatku apalagi aku mengetahui bahwa pacarnya itu adalah teman dekatku.

Hari-hari berlalu, aku kerap menemani teman dekatku, Mella yang berpacaran dengan dia yang aku suka, namun ku lihat dirinya memperhatikan ku dia juga sering tersenyum ketika kita berpas-pasan dan saling pandang, ya ampun di manis sekali.

Tanpa ku sangka hari itu menyatakan rasa sukanya padaku, padahal dia masih berpacaran dengan Mella, aku senang tetapi tidak ke terima, aku tidak ingin menyakiti hati temanku.

Selang beberapa hari kemudian, aku mendengar kabar tak biasa, dia memutuskan hubungannya dengan Mella.

"Aku sudah putus dengannya dengan begini kau akan menerima aku kan? "

jujur saja perasaanku sangat senang kala itu, tetapi aku tetap menolaknya karena aku tahu Mella masih menyimpan perasaan padanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline