Lihat ke Halaman Asli

Najiyah

Mahasiswi

Observasi Candi Kidal

Diperbarui: 13 November 2024   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Kidal/Dok. pri

Eka Velina Azzahrah 230103110070

Najiah 230103110093

Nur Amirotun Nazihah 230103110048

Farhan Ahmadi Razaq 230103110086

Mochammad Rizal Efendi 230203110089

Candi Kidal merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Singasari yang terletak di Desa Rejokidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Candi ini dibangun sebagai bentuk penghormatan kepada Anusapati, raja kedua Singasari, yang berkuasa selama 20 tahun (1227-1248). Pembangunannya dimulai sekitar tahun 1248 M, setelah upacara pemakaman Anusapati selesai. Candi ini dibangun untuk mendharmakan Anusapati, agar beliau mendapatkan kedudukan yang mulia sebagai dewa Syiwa.

Peran Candi Kidal
1. Tempat Pemujaan: sebagai tempat pemujaan kepada anisapati sebagai dewa
2. Monumen Sejarah: Candi ini menjadi bukti nyata keberadaan dan kejayaan Kerajaan Singasari di masa lalu.
3. Pusat Kegiatan Keagamaan: pusat kegiatan keagamaan masyarakat singasari


Pengaruh Candi Kidal terhadap Masyarakat
1. Meningkatan Kepercayaan terhadap Agama: menjadikan seorang raja untuk memperkuat keyakinan agama
2. Penguatan Kekuasaan Raja: Candi Kidal juga menjadi simbol kekuasaan dan keagungan raja
3. Pusat Perkembangan Seni dan Budaya: dalam pembangunan candi ini melibatkan banyak seniman dan pekerja ahli, sehingga mendorong perkembangan seni dan budaya di wilayah tersebut.
4. Objek Wisata Religi: Candi Kidal menjadi salah satu tujuan wisata religi dan sejarah yang menarik minat banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
5. Identitas Lokal: Candi Kidal menjadi bagian penting dari identitas lokal masyarakat Malang dan Jawa Timur, serta menjadi simbol kebanggaan akan warisan budaya leluhur.

Keunikan Candi Kidal
1. Arah Baca Relief: Salah satu keunikan Candi Kidal adalah arah baca reliefnya yang dari kanan ke kiri, berbeda dengan candi-candi lainnya yang umumnya dari kiri ke kanan.
2. Perpaduan Gaya: Arsitektur Candi Kidal merupakan perpaduan antara gaya candi Jawa Tengah dan Jawa Timur, mencerminkan masa transisi dalam perkembangan arsitektur candi di Jawa.
3. Relief yang Detail: Relief-relief pada Candi Kidal sangat detail dan menggambarkan berbagai kisah mitologi Hindu serta kehidupan sehari-hari masyarakat Singasari.
Kesimpulan

Candi Kidal bukan hanya sekadar bangunan kuno, tetapi juga merupakan cerminan sejarah, budaya, dan kepercayaan masyarakat Jawa pada masa lalu. Keberadaannya hingga kini memberikan kita banyak pelajaran berharga tentang peradaban masyarakat pentingnya melestarikan warisan budaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline