Lihat ke Halaman Asli

Siti Sakinah

Vocational Student of IPB University | Undergraduate Communication Digital and Media

Menjadi Pemimpin Egaliter dan Demokratis sebagai COO Kompasiana

Diperbarui: 19 Maret 2024   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nurulloh (COO Kompasiana)/dok. pri

Nurulloh, seorang profesional media yang saat ini menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Kompasiana, sebuah platform media yang merupakan bagian dari Kompas Gramedia. Nurulloh memiliki latar belakang pendidikan di bidang Ilmu Politik dengan fokus studi Hubungan Internasional. Dia juga memiliki pengalaman sebagai jurnalis, editor, dan manajer konten di berbagai media online, termasuk Kompas.com.

Nurulloh lahir dan tumbuh di sebuah keluarga yang demokratis dan plural. Ia berasal dari keluarga besar yang masih memeluk agama yang berbeda-beda. Hal ini menjadi pegangan hidup Nurulloh sejak kecil, menjadi bekalnya untuk menjalani kehidupan yang sebenarnya, sebagai orang dewasa, dan sebagai kepala keluarga saat ini yang akhirnya semua hal tersebut membentuk karakter dan pola pikirnya.

Nurulloh menempuh pendidikan formal di sekolah-sekolah berbasis Islam, yaitu Madrasah selama sembilan tahun, sejak tingkat dasar hingga menengah. Di sana, dia tidak terlalu fokus kepada meraih prestasi, melainkan fokus mendalami ilmu-ilmu agama Islam. Setelah lulus dari Madrasah, dia melanjutkan pendidikan ke SMA biasa, kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi, memilih jurusan Ilmu Politik dengan fokus studi Hubungan Internasional.

Di perguruan tinggi, Nurulloh menunjukkan semangat yang ambisius untuk belajar. Dia termotivasi untuk cepat selesai kuliah, agar dapat meringankan beban orang tua, yang saat itu mengalami kesulitan finansial akibat krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Dia juga aktif bergabung di himpunan mahasiswa, serta kegiatan-kegiatan luar kampus, yang membuka wawasan dan jaringan.

Nurulloh sudah menikah sejak tahun 2013, dan sudah memiliki tiga orang anak, yakni dua putri dan satu putra, yang ketiganya masih berusia di bawah sepuluh tahun. Ia mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, baik dari orang tua maupun istri, dalam meniti karirnya di dunia media. Dia mengatakan bahwa pekerjaan saat ini adalah profesi yang sangat diimpikan Nurulloh, karena beliau ingin sekali bekerja di media, terutama di Kompas Gramedia, yang produk-produknya sudah beliau gunakan sejak SMA.

Nurulloh memulai karirnya di dunia media dengan bekerja di sebuah perusahaan digital mapping asal Singapura, yang membuat peta Singapura. Ia bekerja di sana ketika masih kuliah, setelah melamar ke banyak sekali perusahaan. Setelah itu, langsung bergabung dengan Kompas.com, salah satu media online terkemuka di Indonesia, yang juga merupakan bagian dari Kompas Gramedia. Di sana, dia tidak hanya bertugas sebagai jurnalis atau wartawan, tetapi juga mengurus Kompasiana, yang saat itu masih dalam tahap pengembangan, dan belum bisa diakses oleh publik untuk berpartisipasi menulis.

Nurulloh mengalami banyak tantangan dan prestasi selama berkarir di Kompas Gramedia. Dia pernah mengikuti partai politik di tahun 2008, sebagai salah satu bentuk kepeduliannya terhadap perkembangan politik di Indonesia. Dia juga pernah mengalami masa-masa sulit dalam mengelola waktu, karena selama dua tahun harus masuk malam dan pulang pagi, untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia juga harus belajar budaya bekerja atau etos kerja di Kompas Gramedia.

Salah satu hal yang paling berarti bagi Nurulloh saat menjadi wartawan adalah menembus narasumber yang memiliki kewenangan tertentu, seperti pejabat pemerintah, tokoh politik, atau tokoh masyarakat. Ia mengatakan bahwa hal itu membutuhkan keberanian, kepercayaan diri, dan keterampilan komunikasi yang baik.

Nurulloh mengalami banyak perubahan posisi selama bekerja di Kompas Gramedia. Ia awalnya hanya menjadi staff biasa, lalu naik menjadi editor, dan head content di Komunitas Kompasiana selama delapan tahun. Ia bertanggung jawab untuk mengelola konten-konten yang dihasilkan oleh para penulis Kompasiana, yang berasal dari berbagai latar belakang dan profesi.

Setelah itu, Nurulloh masuk ke level manajerial, dan akhirnya menjadi COO Kompasiana. Sebagai COO Kompasiana, Nurulloh memiliki tantangan yang berbeda dengan sebelumnya. Dia harus memastikan bahwa konten-konten atau produk di Kompasiana dapat tumbuh dalam sisi bisnis, yang menjadi tantangan besar di era digital saat ini. Ia juga harus menghadapi masalah komunikasi lintas generasi, karena staff Kompasiana memiliki tingkatan generasi yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline