Penulis pernah mendapati beberapa orang menganggap bahwa bahasa Madura tidak memiliki bunyi konsonan /w/. Alasan yang mereka gunakan ialah kata-kata dalam bahasa Indonesia (yang mirip dan sama artinya dengan bahasa Madura) akan mengalami adaptasi jika diucapkan dalam bahasa Madura. Hal itu terutama konsonan /w/ (dalam bahasa Indonesia) akan berubah menjadi konsonan /b/ (dalam bahasa Madura).
Sebagai contoh, kata /sawah/ jika diucapkan ke dalam bahasa Madura akan berubah menjadi /sabe/. Contoh lainnya yaitu
/waktu/ ---berubah menjadi---> /bektoh/
/waras/ ---berubah menjadi---> /beres/
/warna/ ---berubah menjadi---> /bernah/
Dari sini, dapat dipahami perbedaan kedua bahasa itu yakni konsonan /w/ dalam bahasa Indonesia akan diubah menjadi /b/ dalam bahasa Madura. Inilah yang menjadi alasan bagi beberapa orang dengan menggap bahasa Madura tidak memiliki konsonan /w/. Benarkah alasan tersebut?
Jawabannya: alasan tersebut salah kaprah. Berikut ini penjelasannya.
1. Bahasa Madura dan bahasa Indonesia adalah bahasa serumpun
Dalam kajian lingusitik historis komparatif, bahasa Madura dan bahasa Indonesia merupakan satu keluarga bahasa yaitu rumpun bahasa Austronesia. Maksudnya, jutaan tahun yang lalu, kedua bahasa yang kini berbeda itu dahulu pernah menjadi satu bahasa. Bahkan, hasil studi menunjukkan, bahasa Madura lebih erat kekerabatannya dengan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa-bahasa lain yang juga serumpun (seperti bahasa Jawa, Sunda, dll).
Itulah sebabnya banyak sekali kata-kata dalam bahasa Madura memiliki kemiripan bunyi dan makna dengan bahasa Indonesia. Contohnya kata-kata di atas: /sawah/ --> /sabe/, dan sebagainya.