Bukan hanya perbuatan dan berpakaian yang bisa bergaya agar tampil keren, berbahasa pun ada gayanya juga. Berbahasa (lisan atau tulis) juga perlu gaya agar kalimat yang diucapkan atau yang ditulis dirasa menarik. Hal itulah disebut majas atau gaya bahasa. Gaya bahasa itu banyak macamnya, di antaranya yaitu gaya bahasa personifikasi, hiperbola, dan metafora.
Mungkin, sebagian orang merasa kesulitan dalam mempelajari gaya bahasa. Nah, maka dari itu, yuk simak cara mudah memahami gaya bahasa personifikasi, hiperbola, dan metafora berikut ini.
A. Majas Personifikasi
Majas Personifikasi adalah gaya dalam berbahasa yang menceritakan benda tidak bernyawa seolah-olah bisa melakukan aktivitas seperti manusia. Gaya bahasa personifikasi biasa digunakan dalam cerita prosa seperti cerpen, novel, dan sebagainya. Tujuan penggunaan gaya bahasa personifikasi yaitu agar cerita yang disampaikan bisa lebih menarik dan tidak monoton.
Contoh kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi
(a) Bangunlah sebelum matahari datang menyapamu!
(b) Kulihat ombak di laut itu saling berkejar-kejaran.
(c) Daun itu melambai-lambai ditiup angin.
Kalimat (a) di atas adalah kalimat yang mengandung gaya bahasa personifikasi karena menyebut matahari --sebagai benda mati-- melakukan aktivitas seperti manusia yaitu menyapa. Maksud kalimat (a) adalah memerintah seseorang agar bangun sebelum matahari terbit (supaya bisa sholat subuh).