Lihat ke Halaman Asli

Santuso

pendidik generasi khoiru ummah

Tiga Tips Atasi Anak Kecanduan Gawai

Diperbarui: 3 Maret 2021   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sehatq.com

Anak yang banyak tingkah selain bisa menyenangkan hati orang tua, juga bisa menyebabkan penat. Sebab, orang tua harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengurus dan mengawasinya. 

Karena itu, kadang beberapa orang tua menginginkan bisa mengurus anaknya dengan simpel, tanpa ruwet, dan tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra yang bisa menyebabkan kelelahan. Salah satunya ialah mengalihkan tenaga si kecil dengan sibuk bermain ponsel pintar seperti main game atau lihat video online.

Hal tersebut mungkin cukup membantu menenangkan si kecil agar orang tua bisa fokus melakukan pekerjaan lain. Namun, sadarkah orang tua bahwa hal itu bisa menyebabkan kecanduan gawai bagi si kecil. 

Jika terus difasilitasi gawai, bukan menjadi bosan, mereka justru semakin suka bermain ponsel pintar. Kebiasaan ini tentu sangat berbahaya bagi si kecil. Sudah banyak diberitakan di media tentang dampak buruk dari anak yang kecanduan ponsel.

Nah, jika si kecil sudah terlanjur kecanduan bermain gawai, alangkah baiknya segera diatasi agar tidak semakin parah. Berikut ini 3 tips mengatasi kecanduan gawai untuk si kecil.

1. Jelaskan Dampak Buruknya

Langkah pertama mengatasi kecanduan adalah dengan mengajak si kecil berpikir tentang dampak buruk dari kecanduan gawai. Memang, anak kecil belum bisa berpikir dengan sempurna. Namun, jika orang tua terus-terusan memberikan sugesti kepada dia, niscaya si kecil akan terpengaruh.

Untuk menambah pengetahuan, orang tua bisa membaca berbagai berita yang telah beredar di media tentang dampak buruk kecanduan gawai. Dampak buruk kecanduan gawai ada yang dalam kategori ringan sampai kategori yang serius. Dampak buruk yang ringan itu seperti si kecil menjadi kurang tidur dan mengalami gangguan pada mata karena radiasi dari ponsel.

Dampak yang selanjutnya ialah anak menjadi tidak fokus belajar atau tidak suka belajar. Sebab, jika si kecil terbiasa melihat video (video adalah gambar yang bergerak cepat), maka ia akan bosan melihat tulisan yang tidak bergerak yaitu tulisan di buku-buku pelajaran. Di samping itu, anak akan menjadi anti sosial atau menjadi generasi mati rasa yang tidak peduli terhadap keadaan sekitar.

Adapun dampak yang fatal ialah si kecil akan mengalami gangguan kejiwaan. Tidak sedikit anak mengalami hal ini di beberapa daerah seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya. Wah, ngeri ya!

2. Buat Ponsel Tidak Menarik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline