Lihat ke Halaman Asli

Abraham Samad dan Bambang Widjojanto Belum Menyerah Merusak KPK dari Dalam

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dilingkungan KPK ada dua reaksi yang bertolak belakang pada saat diumumkannya pemecatan sementara Samad dan Bambang W oleh Presiden Jokowi sekaligus penunjukan Pelaksana tugas sementara pimpinan KPK.

Reaksi pertama ditunjukkan oleh pegawai KPK, baik yg di lingkungan penindakan maupun non penindakan yang benar-benar prihatin melihat kelakukan Samad dan Bambang beserta antek2nya yang sudah merusak KPK. Reaksinya berteriak kegirangan dan bersyukur karna harapan untuk mengembalikan martabat dan kehormatan KPK ada di depan mata.

Reaksi berlawanan ditunjukkan kelompok Samad, Bambang dan anteknya, yaitu ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan. Mereka yang masuk golongan kedua ini amat kenal sepak terjang seorang Ruki dan senoaji yang sakleg dan lurus seperti rel kereta api.

Konsolidasi dilakukan oleh kelompok Samad dan Bambang, termasuk Johan Budi didalamnya.

konsolidasi? Ya konsolidasi. Ada beberapa konsolidasi yang meraka merasa perlu melakukan.

Konsolidasi pertama adalah berusaha melakukan pengkondisian para pejabat struktural (termasuk ke Pandi dan Zulkarnaen) untuk mengatur bagaimana caranya ketua KPK sementara harus dipegang oleh Johan Budi dan berusaha sekuat tenaga dengan berbagai cara agar Ruki tidak terpilih sebagai Ketua KPK sementara.

Tujuannya agar Ruki tidak kuat dan memiliki kewenangan yang berarti untuk mengembalikan kondisi KPK seperti saat jilid satu, dengan alasan KPK sekarang sudah beda, entah apa yang dimaksud KPK sekarang sudah beda.

Konsolidasi kedua adalah menghancurkan, menghilangkan dan menghapus semua data-data kasus terutama kasus-kasus lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi yang secara ngawur selama ini mereka lakukan.

Berkas-berkas berkaitan penanganan Djoko Soesilo, Miranda Goeltom, Tubagus Wawan, Anggie, SDA, Anas dan Hadi Poernomo menjadi konsentrasi penyidik busuk KPK yang harus dihilangkan terlebih dahulu.

Termasuk berkas-berkas yang berkaitan dengan BG yang jelas dan terang benderang tidak pernah ada alat bukti sama sekali.

Mereka sangat ketakutan seandainya "permainanan" mereka terbongkar oleh Ruki dan Senoaji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline