Hari Ayah Nasional adalah saat yang tepat untuk merayakan peran luar biasa seorang ayah dalam kehidupan anak-anaknya. Selain sebagai penyedia ekonomi, ayah juga memegang peran penting dalam kesehatan mental anak. Ternyata, kedekatan dan keterlibatan ayah bisa menjadi faktor penentu dalam membentuk masa depan anak yang sehat, lho!
Menurut McBride (2002), ada beberapa bentuk keterlibatan ayah dalam keluarga yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak:
Paternal Engagement
Ini adalah bentuk pengasuhan langsung, di mana ayah terlibat secara aktif dalam aktivitas sehari-hari anak. Mulai dari makan bersama, bermain, membantu mengerjakan PR, sampai sekadar berbincang. Kedekatan ini memberikan rasa aman dan kasih sayang yang dibutuhkan anak.Paternal Accessibility
Meskipun tidak selalu terlibat langsung, ayah yang ada di dekat anak dan mudah dihubungi memberikan rasa kehadiran. Keterlibatan ini penting, meskipun lebih bersifat mendukung.Paternal Responsibility
Ayah bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, memastikan kebutuhan material dan fisik anak tercukupi. Ini adalah fondasi penting dalam memberikan rasa stabilitas bagi anak.
Selain itu, peran ayah juga sangat penting dalam mendidik dan memberi contoh yang baik, seperti yang dijelaskan oleh Hart (2002). Ayah adalah pengasuh yang memberi kasih sayang, teman yang mendampingi anak bermain, guru yang memberikan teladan, dan pelindung yang menjaga anak dari bahaya.
Dampak Ketiadaan Ayah dalam Kehidupan Anak: Apa yang Terjadi?
Sayangnya, di Indonesia, banyak anak yang tumbuh tanpa figur ayah yang kuat dalam hidup mereka. Menurut penelitian Elly Risman, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan peran ayah yang paling minim. Fenomena ini dikenal dengan istilah fatherless atau father hunger, yang mengacu pada kurangnya keterlibatan ayah baik secara fisik maupun psikologis dalam pengasuhan anak.
Akibatnya, anak yang tumbuh tanpa figur ayah sering kali mengalami masalah psikologis seperti rendahnya rasa percaya diri, kebingungan, serta kesulitan dalam mengambil keputusan atau risiko. Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan dapat menghambat perkembangan kognitif dan motorik anak.
Sebaliknya, ayah yang terlibat aktif dalam pengasuhan anak memiliki dampak positif yang luar biasa. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang memiliki ayah yang terlibat lebih cenderung menunjukkan:
Kelekatan emosional yang sehat: Anak merasa aman dan nyaman dalam menjalin hubungan sosial.