Multitasking sering kali dilakoni oleh pekerja dari berbagai bidang, mulai dari pekerja kantoran pekerja lepas, hingga buruh lapangan. Multitasking adalah salah satu cara untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan dengan membagi fokus pada lebih dari 1 pekerjaan disaat yang bersamaan. Multitasking, bila dilakukan dengan benar, dapat mempercepat selesainya tugas di tempat kerja karena terbaginya tugas dengan sama rata.
Namun bila kurang terorganisir dan dilakukan secara terburu-buru, multitasking sebenarnya dapat berdampak buruk dan menghambat produktivitas kerja, pemahaman, perhatian, dan kinerja anda secara keseluruhan. Multitasking tidak hanya menghambat pekerjaan anda, multitasking juga bisa mengganggu otak bila anda ceroboh dan menyepelekan pekerjaan Anda.
Pengaruh Fungsi Otak terhadap kemampuan Multitasking
Para ahli di American Psychological Association (APA) Melakukan penelitian terkait multitasking, menyatakan bahwa dalam melakukan multitasking tiap individu memiliki perbedaan kemampuan proses kognitif, fleksibilitas serta fungsional otak (plastisitas) dimana ketiga hal ini diatur oleh kinerja otak serta diperlukan keseimbangan yang sesuai.
Sementara tiap orang mempunyai perbedaan tingkat kemampuan hal-hal tersebut, ada yang memiliki fleksibilitas tinggi namun ketelitian dalam fungsional rendah begitupun sebaliknya.
Beberapa orang memiliki pola pikir sendiri-sendiri pada otak, inilah yang membuat beberapa orang 'membutuhkan' atau 'tidak membutuhkan' multitasking. Karena pola pikir ini, ada orang yang sama sekali tidak bisa multitasking, orang yang bisa melakukan multitasking dengan sedikit risiko, dan orang yang butuh multitasking.
Karena beberapa orang memiliki otak yang berbeda, tidak semua orang tidak dapat melakukan dan memproses banyak hal sekaligus. Beberapa sel-sel dan jaringan di otak melakukan sebuah proses untuk memandu anda menyelesaikan tugas. Proses ini terdiri dari:
- Menentukan tujuan
- Menyaring informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
- Mengabaikan gangguan yang tidak bersangkutan
Menerapkan proses ini pada multitasking dapat menyebabkan kesalahan kognitif. Contohnya, tidak menyaring informasi yang tepat untuk sebuah tugas penting. Bila dibiarkan berkepanjangan, multitasking dapat merusak konsentrasi anda dan membuat kesalahan serius lainnya.
Ini 4 kekurangan multitasking bila dilakukan dengan ceroboh: