Lihat ke Halaman Asli

Stress Management Indonesia

Mental Health Company

Hati-Hati, Silent Treatment Bisa Membuat Korban Trauma! | Written by Jihan

Diperbarui: 6 Januari 2023   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Rodnae Production from Pexels

Jakarta, 17 November 2022 -- Perasaan marah adalah sebuah bentuk perasaan manusiawi yang pasti pernah dirasakan manusia. Ketika sedang marah manusia akan mengeskpresikan emosinya dengan cara yang berbeda-beda, ada yang meluapkan emosinya secara langsung ada juga yang lebih memilih diam dan mengabaikan permasalahan, bentuk pengekspresian seperti itu disebut dengan “Silent Treatment”. 

Silent Treatment adalah suatu sikap penolakan untuk berkomunikasi dengan orang lain ketika sedang mengalami konflik, yang akan membuat orang yang bersangkutan merasa kebingungan dan akan merasa diabaikan. Terkadang seseorang melakukan silent treatment karena merasa tidak tau bagaimana cara mengeskpresikan perasaannya, namun ada juga orang yang melakukan silent treatment untuk menghukum seseorang dan mengendalikan serta memanipulasi orang lain. Jika sudah seperti itu maka perlakuan diam-diam sudah termasuk bentuk pelecehan emosional dan dapat menimbulkan efek emosional, psikologis dan fisik juga. 

Silent treatment bisa termasuk kedalam bentuk pelecehan emosional, karena mengakibatkan korban merasakan perasaan sakit secara emosional dan fisik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa silent treatment merangsang korteks cingulate anterior, yang merupakan area yang sama di otak yang bertugas mencatat rasa sakit. 

Ini berarti bahwa orang tidak hanya merasakan sakit emosional ketika diberikan silent treatment tetapi juga rasa sakit fisik pada tingkat tertentu. Ini dapat menyebabkan efek samping fisik yang merusak jika seseorang berulang kali dikucilkan oleh seseorang yang penting bagi mereka. Respons fisik seperti perubahan berat badan, peningkatan tekanan darah, dan gangguan tidur semuanya telah ditemukan.

Jika silent treatment terus dibiarkan dan terjadi, maka akan berefek juga kedalam kesehatan mental si korban. Berikut adalah respon emosional yang terjadi jika seseorang telah menjadi korban dari silent treatment

  • Niat untuk mengontrol perilaku orang lain

Seseorang yang medapatkan silent treatment sering merasa terpaksa untuk mengubah perilakunya. Manusia adalah makhluk sosial dan bereaksi terhadap interaksi positif dan negatif. Ketika komunikasi sengaja ditarik, itu dapat menyebabkan seseorang mencari cara untuk mengembalikannya.

Mereka mungkin meminta maaf atas hal-hal yang tidak mereka lakukan, melakukan tugas yang bukan tanggung jawab mereka, atau terlibat dalam perilaku yang tidak akan mereka lakukan hanya untuk mengakhiri perlakuan diam-diam.

  • Manipulasi emosi

Perasaan harga diri dan validasi dipengaruhi oleh reaksi orang-orang di sekitar kita. Persetujuan seringkali membuat kita senang, dan ketidaksetujuan terkadang membuat kita merasa malu, atau seperti ingin berubah. Ketika seseorang yang kita sayangi memberi kita silent treatment, itu dapat menyebabkan trauma emosional, yang merupakan aspek dari pelecehan emosional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline