Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) memiliki peran penting untuk menghasilkan generasi intelektual yang mampu mengimbangi pengetahuan spiritual dan sains. Perguruan tinggi keagamaan menghadapi banyak tantangan baru di era digital yang serba cepat ini, salah satunya adalah transformasi digital. Penggunaan sistem informasi di perguruan tinggi keagamaan adalah langkah strategis untuk menanggapi tantangan dan memanfaatkan peluang.
Tantangan utama dalam penerapan dan pengelolaan sistem informasi di PTKI adalah
1.Keterbatasan Infrastruktur Teknologi: Banyak PTKI berada di daerah dengan infrastruktur teknologi yang kurang, terutama di daerah pedesaan atau jauh dari pusat kota. Ada juga kurangnya akses internet yang cepat dan stabil serta kurangnya perangkat keras. Ini merupakan tantangan utama dalam penerapan dan pengelolaan sistem informasi di PTKI.
2. Kesenjangan Digital dan Kompetensi Teknologi: Mahasiswa, guru, dan karyawan kurang dalam kompetensi digital, meskipun PTKI memiliki potensi besar untuk menggunakan teknologi informasi. Banyak dari mereka yang tidak terbiasa dengan penggunaan sistem informasi kontemporer.
3. Manajemen Data dan Dokumentasi Keagamaan: PTKI mengelola sejumlah besar data yang berkaitan dengan kegiatan akademik dan keagamaan. Ini termasuk hasil penelitian di bidang studi Islam, arsip keagamaan, dan rekaman aktivitas dakwah. Pengelolaan, penyimpanan, dan keamanan data yang sangat besar dan kompleks menjadi tantangan.
4. Keamanan dan Privasi Data: PTKI menghadapi masalah yang sama seperti lembaga pendidikan lainnya. Keamanan sistem informasi sangat penting. Data pribadi siswa, karyawan, dan informasi keuangan dan akademik harus dilindungi dari kebocoran data atau serangan siber.
PTKI dapat memanfaatkan tantangan ini sebagai peluang untuk membuat solusi inovatif dan murah. PTKI dapat memanfaatkan solusi komputasi berbasis cloud yang tidak memerlukan infrastruktur fisik yang signifikan. Sistem berbasis cloud menawarkan fleksibilitas dan akses jarak jauh yang tidak terbatas, yang memungkinkan akses dari mana saja, bahkan dengan jaringan internet yang kurang. PTKI juga dapat mengadakan pelatihan intensif untuk guru, karyawan, dan siswa dalam memanfaatkan teknologi informasi. Pelatihan ini dapat mencakup penggunaan perangkat lunak administrasi, sistem pembelajaran, dan PTKI dapat menyusun kebijakan keamanan data yang jelas dan ketat, termasuk penggunaan protokol enkripsi, sistem autentikasi dua faktor, dan firewall yang kuat.