Indonesia berangsur pulih!
Vaksinasi yang cepat dan merata serta penerapan aturan protokol kesehatan yang ketat berhasil membuat pandemi tidak lagi berjaya. Kondisi ini mengembalikan harapan bagi beberapa sektor industri yang terdampak, terutama bagi sektor pariwisata.
Keadaan yang berangsur pulih membuat pemerintah Indonesia mulai mengendurkan beberapa aturan protokol kesehatan. Kita tidak lagi wajib menggunakan masker di tempat terbuka, level PPKM di berbagai daerah juga menurun secara berkala. Hal ini menjadi kabar baik untuk para pelaku sekeliat pariwisata untuk kembali bergeliat dengan usahanya.
Optimisme kebangkitan pariwisata Indonesia ini tercermin dari meningkatnya jumlah pariwisata di tahun ini. Pada bulan Februari 2022 lalu, Indonesia menerima kurang lebih 18.455 wisman (wisatawan mancanegara) dan jumlah tersebut naik signifikan di bulan Juli 2022 yang mencapai 476.970 wisman.
Kenaikan ini juga selaras dengan data yang ditunjukan oleh Badan Pusat Statistik. Masuknya wisman yang masif ini juga memengaruhi kenaikan penggunaan akomodasi di berbagai destinasi wisata Indonesia.
Kondisi ini jelas memperlihatkan bahwa masyarakat menganggap pandemi sudah berakhir. Akan tetapi, para pelaku usaha di dalam sektor pariwisata perlu menanggapi euforia wisata ini dengan bijak dan tidak gegabah.
World Tourism Organization menyebutkan pariwisata pada tahun 2022 masih berada di dalam ketidakpastian. Hal ini dikarenakan belum ada yang bisa meraba dengan pasti bagaimana pandemi akan berkembang. Walau begitu, WTO memberikan beberapa prediksi mengenai perilaku wisatawan di masa depan:
Wisman Maunya Main Aman!
Wisman cenderung memilih perjalanan yang sudah pernah mereka jalani sebelumnya, mereka menginginkan rasa nyaman karena sudah pernah melakukan perjalanan yang sama sebelumnya.
Pandemi juga membuat para wisatawan agak 'parno', mereka cenderung enggan untuk melakukan eksplorasi baru ke daerah pelosok karena khawatir dengan keamanan dan keselamatan mereka.