Marketplace adalah tempat baru untuk UMKM menjajakan barang dagangannya secara online. Walau sebenarnya tidak baru-baru amat UMKM pindah lapak secara dalam jaringan, ternyata masih banyak hal-hal yang belum mereka ketahui secara pasti, salah satunya adalah soal rating.
Sekilas, mengingat bagaimana pelaku UMKM meyakinkan konsumennya untuk membeli dagangannya adalah dengan cara berinteraksi langsung, saling tawar-menawar harga sampai mendapatkan harga yang pas untuk kedua belah pihak, barulah transaksi jual-beli terjadi. Hal ini tidak ditemukan saat pelaku UMKM berjualan secara online.
Interaksi langsung menjadi hal yang dieliminasi ketika UMKM berjualan di marketplace. Pertanyaannya, bagaimana konsumen bisa yakin untuk membeli barang dagangan yang ditawarkan? Jawabannya cukup sederhana, yaitu dengan rating. Konsumen atau calon pembeli ketika mendatangi toko online di marketplace, setidaknya akan melihat terlebih dahulu bagaimana rating dari toko online tersebut. Jika rating tersebut merepresentasikan nilai positif yang tinggi dan meyakinkan, maka potensi konsumen untuk membeli barang dari toko tersebut semakin besar.
Dengan kebiasaan seperti ini, tidak heran jika UMKM di marketplace menjunjung tinggi rating.
Memerhatikan hal ini, seharusnya brand marketplace mempunyai langkah strategis untuk membantu pebisnis online atau pelaku UMKM untuk bisa bersaing sehat walau mengandalkan rating. Seperti apa langkah strategis yang dimaksud? Untuk mengetahui selengkapnya, sila simak bahasan di bawah ini.
Apa Itu Rating?
Sebelum mengetahui seperti apa langkah strategis yang seharusnya brand marketplace miliki, pebisnis online atau pelaku UMKM harus mengetahui terlebih dulu apa itu rating. Dilansir dari kompas.com -- rating atau performa toko adalah skor penilaian berdasarkan kualitas pelayanan terhadap pembeli. Sehingga, semakin besar skor penilaian pada sebuah toko online -- maka semakin besar pula potensi konsumen untuk membeli terus kebutuhannya di toko tersebut.
Pertanyaan selanjutnya adalah aspek apa saja yang menentukan skor penilaian di toko online tersebut? Masih dari situs yang sama, dijelaskan bahwa pelayanan seperti puasnya interaksi konsumen dan penjual melalui chatbot atau aplikasi chatting, lalu seberapa cepat pemesanan diselesaikan, sampai interaksi secara online antara penjual dan pembeli setelah barang yang dibeli sampai kepada konsumen -- menjadi deretan aspek yang menentukan tinggi atau rendahnya skor penilaian toko tersebut.
Dilansir dari situs linkumkm.id -- setidaknya ada lima poin sederhana yang memengaruhi rating sebuah toko di marketplace:
- Menggunakan foto asli untuk produknya
- Responsif
- Adanya detail konfirmasi ulang pesanan
- Pengemasan yang baik untuk pengiriman
- Memberi feedback setelah barang sampai
Dari lima poin di atas -- mungkin poin yang belum banyak pelaku UMKM mengerti betul adalah poin nomor 2 dan 5. Dua poin tersebut adalah interaksi antara penjual dan pembeli, jika aktivitas jual beli ini terjadi secara fisik, mungkin akan mudah untuk melakukan interaksinya. Namun, karena ini secara online -- menjadi responsif untuk menjawab berbagai pertanyaan pembeli, sampai memberi feedback setelah barang pesanan pembeli sampai, mungkin ini jadi tantangan tersendiri untuk pelaku UMKM. Kesulitan ini bisa membawa mereka mendapatkan rating yang rendah, karena kurang responsif ke pembeli dan tidak adanya kepedulian ketika ada complain setelah pesanan sampai.
Untuk itu, brand seperti marketplace -- sepertinya perlu membuatkan komunikasi tersendiri soal rating ini kepada para pelaku UMKM yang punya lapak digital.