Provinsi Maluku dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Maluku, sebuah provinsi yang terletak di timur Indonesia, memiliki sejarah yang begitu kaya dan berperan besar dalam perjalanan bangsa ini. Dikenal sebagai tujuan bangsa Eropa yang mencari rempah-rempah, Maluku menjadi saksi bisu dari arus pelayaran perdagangan bangsa Eropa yang menghubungkan dunia.
Di sinilah, kisah kolonialisme dimulai, terutama oleh bangsa Belanda yang menanamkan pengaruhnya di bumi pertiwi.
Maluku bukan hanya tempat yang tercatat dalam sejarah kelam penjajahan. Di awal kemerdekaan Indonesia, tokoh-tokoh besar dari Maluku turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Nama-nama seperti Ir. Marthinus Putuhena, Dr. Johannes Leimena, Melkianus Agustinus Pellaupessy, dan Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy, serta cerita penolakan Mr. Latuharhary terhadap Piagam Jakarta. Tokoh Maluku ini bahkan menyatakan bahwa jika piagam itu diterima, maka Maluku tidak akan bergabung dengan NKRI.
Hal ini menjadi bukti betapa pentingnya peran Maluku dalam membentuk bangsa ini. Mereka tidak hanya memiliki kompetensi mumpuni, tetapi juga menjadi representasi dari Indonesia Timur di kabinet pemerintahan Indonesia. semuanya menunjukkan betapa besar daya tawar yang dimiliki oleh para tokoh Maluku di tingkat nasional pada masa itu.
Tantangan Maluku di Masa Kini
Ironisnya, kejayaan tersebut kini hanya menjadi cerita dalam buku sejarah. Maluku kini menghadapi kenyataan pahit. Maluku, yang termasuk dalam 8 provinsi awal berdirinya NKRI, hingga kini masih berada di daftar 5 provinsi termiskin di Indonesia, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Lebih menyedihkan lagi, "anak" dari Maluku, yakni Provinsi Maluku Utara, telah berhasil keluar dari 10 besar provinsi termiskin.
Maluku sejatinya tidak kekurangan sumber daya manusia yang cerdas. Keunggulan Maluku terletak pada kekayaan lautnya yang melimpah. Dengan wilayah lautan yang lebih luas daripada daratan, masyarakat Maluku memiliki keunggulan alami dalam hal konsumsi ikan. Ikan mengandung DHA (Docosahexaenoic Acid), salah satu jenis omega-3 yang sangat penting untuk perkembangan otak. DHA membantu memperkuat komunikasi antar-neuron, meningkatkan kemampuan berpikir, memori, dan konsentrasi. Ini adalah modal dasar yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan generasi muda Maluku yang sehat, cerdas, dan unggul.
Harapan di Pilkada 2024
Di tahun 2024 ini, momentum Pilkada dapat menjadi titik balik bagi kemajuan Maluku. Sebagai anak Maluku, saya berharap kepala daerah yang terpilih, mulai dari Gubernur hingga Bupati/Walikota, harus mampu bersinergi untuk membawa Maluku keluar dari keterpurukan. Walaupun hingga saat ini upaya untuk memberikan otonomi khusus kepulauan bagi Maluku belum terwujud, meningat laus Provinsi Maluku memiliki sekitar 92,4% wilayahnya berupa lautan