Lihat ke Halaman Asli

Bento

cara cepat untuk bisa menulis ya menulis

Sakit Maag: Dari Kebiasaan Buruk Hingga Ancaman Serius Bagi Kesehatan

Diperbarui: 25 Agustus 2024   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perut sekitar ulu hati terasa nyeri. Saya mencoba cerita dengan rekan kerja di ruang kerja, "Perutku sakit seperti kembung dan terasa penuh atau bengkak." 

"Itu gejala sakit maag, bro," timpalnya dengan cepat.

Rasa penasaran mendorong saya untuk membuka Google dan mencari tahu lebih lanjut tentang sakit maag. Dari hasil pencarian, saya menemukan bahwa gejala yang saya alami memang mirip dengan sakit maag. 

Beberapa penyebab yang saya temukan juga sesuai dengan kebiasaan buruk saya: merokok, sering mengonsumsi gorengan, dan kebiasaan makan banyak di malam hari, lalu langsung tidur. Kebiasaan-kebiasaan kecil ini ternyata berdampak besar pada kesehatan saya. Tanpa saya sadari, saya telah lalai menjaga diri.

Meskipun sakit maag sering kali dianggap sebagai kondisi yang umum dan tidak berbahaya, nyatanya rasa nyeri, mual, dan muntah yang disebabkannya dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. 

Lebih dari itu, jika tidak diobati dengan benar, sakit maag bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius, bahkan mengancam nyawa.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit informasi tentang bahaya yang dapat timbul dari sakit maag, langkah pencegahan, dan metode pengobatannya, yang saya himpun dari berbagai sumber.

Bahaya Sakit Maag yang Mengintai

  1. Perdarahan Lambung
    • Luka pada Dinding Lambung (Ulkus): Sakit maag kronis dapat menyebabkan terbentuknya luka pada dinding lambung atau duodenum (bagian pertama dari usus kecil). Luka ini bisa berdarah dan menyebabkan gejala seperti muntah darah atau feses yang berwarna hitam.
    • Anemia: Perdarahan lambung yang berkelanjutan bisa menyebabkan anemia, di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin, yang dapat menyebabkan kelelahan, pusing, dan kelemahan.
  2. Perforasi Lambung
    • Lubang pada Dinding Lambung: Dalam kasus yang parah, ulkus yang tidak diobati dapat menyebabkan perforasi atau robeknya dinding lambung, yang merupakan keadaan darurat medis dan memerlukan operasi segera. Perforasi dapat menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi serius pada rongga perut.
  3. Penyempitan atau Penyumbatan (Stenosis Pilorus)
    • Menyebabkan Muntah dan Kembung: Ulkus atau peradangan parah dapat menyebabkan penyempitan di bagian bawah lambung (pilorus), yang menghambat aliran makanan dari lambung ke usus kecil. Ini dapat menyebabkan muntah, kembung, dan perasaan kenyang yang berlebihan setelah makan.
  4. Refluks Gastroesofagus (GERD)
    • Asam Lambung Naik ke Kerongkongan: Jika asam lambung terus-menerus naik ke kerongkongan, ini bisa menyebabkan esofagitis (peradangan pada kerongkongan), yang dapat mengarah pada komplikasi serius seperti penyempitan esofagus atau bahkan kanker esofagus dalam jangka panjang.
  5. Meningkatnya Risiko Kanker Lambung
    • Gastritis Kronis: Peradangan lambung yang berlangsung lama, terutama yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori, dapat meningkatkan risiko terkena kanker lambung. Oleh karena itu, pengobatan infeksi ini sangat penting untuk pencegahan.

Langkah Pencegahan Sakit Maag

Untuk mencegah sakit maag, perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang sehat sangatlah penting. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Hindari Makanan dan Minuman Pemicu: Hindari makanan pedas, asam, berlemak, dan gorengan, serta minuman berkafein, beralkohol, dan berkarbonasi yang dapat merangsang produksi asam lambung berlebih.
  2. Makan dengan Teratur dan Porsi Kecil: Makan dalam porsi kecil namun sering, dan jangan melewatkan waktu makan. Ini membantu menjaga kestabilan asam lambung dan mencegah iritasi pada lambung.
  3. Mengelola Stres: Stres dapat memperburuk sakit maag. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas fisik yang ringan dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan lambung.
  4. Hindari Penggunaan Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS) Berlebihan: Jika perlu menggunakan OAINS, ikuti dosis yang dianjurkan, atau bicarakan dengan dokter tentang alternatif lain yang lebih aman untuk lambung.
  5. Berhenti Merokok: Merokok meningkatkan produksi asam lambung dan merusak lapisan pelindung lambung. Berhenti merokok dapat membantu mencegah perkembangan sakit maag.
  6. Batasi Konsumsi Alkohol: Alkohol dapat merusak lapisan lambung dan memperburuk gejala maag. Batasi atau hindari konsumsi alkohol untuk melindungi lambung.
  7. Jangan Langsung Berbaring Setelah Makan: Tunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur, untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
  8. Mengunyah Makanan dengan Baik: Mengunyah makanan dengan baik sebelum menelannya membantu pencernaan dan mengurangi beban kerja lambung.
  9. Periksakan Kesehatan Secara Berkala: Jika Anda memiliki riwayat sakit maag atau faktor risiko seperti infeksi Helicobacter pylori, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pengobatan dini.
  10. Hindari Makanan yang Menimbulkan Gas: Beberapa makanan seperti kacang-kacangan, brokoli, dan kol bisa menyebabkan perut kembung dan gas, yang dapat memperburuk gejala maag.

Pengobatan Sakit Maag

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline