Pernah gak kalian terbenak dalam pikiran dan hati kalian, bagaimana rasanya kehilangan apalagi kehilangan seseorang yang kita sayang, yang selama ini slalu menemani kita, slalu ada untuk kita kemudian tiba-tiba Allah mengambilnya dari kita. Mungkin sakit, sedih dan tak tau harus bagaimana lagi. Tetapi kita harus tahu, bahwasanya Allah mengambil seseorang tersebut karna Allah yang lebih sayang kepadanya. Kasih sayang Allah yang sangat besar untuknya, sehingga allah memilih untuk mengambilnya dari kita.
Kita tidak boleh bersedih, kita tidak boleh berprasangka buruk pada Allah, kita tidak boleh menganggap Allah jahat karna Allah telah mengambil seseorang yang kita sayangi. Karna sejatinya kehidupan adalah akan kembali lagi kepada sang pemilik kehidupan yaitu Allah Swt. satu persatu walaupun kita telah dihidupkan didunia ini.
Tentang kehilangan hewan kesayangan. Penulis memiliki hewan kesayangan yaitu kucing. Dia sangat suka dengan kucing sejak kecil. Entar dari mana asal usulnya mengapa penulis sangat menyukai kucing, mungkin karena dari keluarganya yang memang menyukai kucing atau memang dari dirinya sendiri yang mulai dari kecil memang sudah didekatkan dengan kucing.
Dirumah, banyak sekali kucingnya ya tidak banyak juga paling setiap merawat sekurang-kurangnya ada 3-4 kucing yang dirawatnya dirumah dan memang sejak kucing tersebut masih kecil. Alasan mengapa penulis merawatnya sejak kecil adalah karena agar ketika mereka para kucing-kucing sudah dewasa akan jinak kepada pemiliknya. Sehingga penulis memilih untuk merawat kucingnya ketika masih kecil. Terkadang juga ketika kucing tersebut baru lahir dari ibunya kemudian penulis merawat kucingnya.
Ada sebuah rasa kehilangan ketika penulis mengetahui bahwa salah satu dari kucingnya itu meninggalkan dia untuk selama-lamanya. Pertama kali merasa kehilangan seseorang yang sangat disayangi karna sering bermain bersama kemudian ternyata Allah mengambilnya betapa hancur dan sedih tak terduga. Walaupun hanya salah satu dari kucing-kucing yang lain, tetapi jika memang itu adalah salah satu yang disayang,sangat berarti sekali jika kehilangan.
Namun dibalik itu, penulis berfikir bahwasanya Allah memang maha baik, karena sudah mengirimkan sosok yang bisa menemani disetiap harinya untuk bermain bersama. Walaupun pada kenyataannya Allah juga yang akan mengambil kebahagiaan itu kembali.
Sekian dulu ceritanya..
Terimakasih telah membacanya..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H