Lihat ke Halaman Asli

Leontius Stewart

Pelajar Sekolah

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Diperbarui: 21 September 2023   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

      Gajah Sumatra (Elephas Maximus), hewan endemis

"Akibat keegoisan manusia, habitat dari hewan ini terus menipis karena penebangan dari pohon pohon yang dilakukan secara tak bertanggung jawab oleh oknum tertentu. Dengan memiliki periode kehamilan 22 bulan membuat perburuan atas hewan ini akan mengurangi populasi Gajah Sumatra menjadi sangat tipis, dan tercatat ada sekitar 2,700 populasi darinya per-2007. Gadingnya yang kerap kali dikaitkan dengan kemewahan tentukan menjadi daya tarik bagi mereka pecinta hal yang berbau eksotik."

Dari informasi diatas, apa yang dapat kita pelajari? 

sebagai negara dengan kekayaan flora terbesar. Dalam mencegah penurunan angka hewan endemik itu agar tidak menjadi lebih parah, pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1990 mengenai "Pengelolaan Lingkungan Hidup" dan dalam UU No. 23 Tahun 1997 perihal "Konservasi Sumber Daya".

Selain itu, pemeliharaan populasi hewan hewan endemis bisa dilakukan dengan konservasi in situ dan ex situ. Mudahnya, konservasi in situ adalah konservasi yang dilakukan di dalam bentuk habitat aslinya seperti suaka margasatwa dsb. Dan konservasi ex situ adalah konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya dengan mendirikan kebun raya, taman Safari, contohnya Kebun Raya Bogor, dan dengan Kebun Nasional Gunung Gede Pangrango

"Lantas, apa manfaat nya melestarikan hewan hewan endemik?"

Penggenapan dari Amsal 12:10

Sekian terimakasih, God Bless 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline