Lihat ke Halaman Asli

From Exit, Sortie, dan Salida

Diperbarui: 20 April 2018   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Ungkapan kata "traveling" sering kita sebut ketika bepergian keluar kota atau berwisata. Terkesan ungkapan itu menyenangkan, apalagi jika seseorang melakukan perjalanan hingga ke luar negeri. Tampak hebat dan jadi salut. Padahal melakukan perjalanan baik ke luar kota bahkan hingga ke luar negeri sekalipun, bukanlah sesuatu yang harus dikagumi, kalau kita memiliki keinginan untuk mengembara, bepetualangan dan menjadikannya bagian dari ziarah hidup kita.  Perjalanan menjadi ajang belajar sesuatu yang baru dan mengenal budaya baru, bertemu orang baru dan pastinya akan lebih mengenal diri sendiri lebih baik lagi. Mendapat pengalaman baru.  

Sebuah penelitian yang dikutip dari Journal Psychological Science (2010) mengatakan, bahwa pengalaman membawa orang lebih berbahagia dari pada memiliki harta benda.   Menurut Thomas Gilovich dari Universitas Cornell dan Matthew Killingsworth dari Universitas Harvard, dalam artikel tersebut,  jika kita menghabiskan uang kita untuk sebuah pengalaman hal itu akan memberikan kebahagian yang lebih abadi.

Karena ketika kita memutuskan membelanjakan uang untuk sebuah perjalanan, pengalaman itu sudah timbul sebelum perjalanan itu dilakukan. Contohnya, ketika kita membeli tiket pesawat ke kota London padahal belum memiliki visa United Kingdom,  hal tersebut cenderung mengalahkan kesenangan dalam membeli barang-barang material.

Menjelajah 26 hari di negara Inggris, Perancis hingga Spanyol, pengalaman keluar masuk dan menggunakan transportasi cepat massal (mass rapid transit) di London, Paris, dan Madrid menjadi sebuah kebahagian tersendiri.  London Underground yang dikenal dengan sebutan "tube", di mana jalur terowongan sudah dibuka sejak tahun 1863 itu, telah memiliki panjang jalur hingga 400 km dengan 270 stasiun. Metro Paris jalur pertama diresmikan tahun 1900, dan kini panjang rute-nya telah mencapai 213 km dengan 298 stasiun.

Sedangkan metro Madrid, di Ibu kota negara Spanyol, dibuka tahun 1919 dan menjadi salah satu dari 10 angkutan cepat terpanjang di seluruh dunia. Lalu bagaimana dengan ibukota Indonesia, Jakarta. Angkutan cepat massal (MRT) baru dimulai tahun 2014 lalu dan rencana akan mulai beroperasi pada tahun 2019 mendatang. Berharap angkutan massal cepat ini akan terus berkembang cepat, sehingga akan memudahkan warga Jakarta mencapai tujuan dan tidak ada lagi kemacetan parah seperti saat ini.

Dok.pribadi

Perjalanan menggunakan transportasi umum di London, Paris dan Madrid,  mengajarkan para pelancong untuk bisa membaca peta dengan tepat dan cepat. Pengalaman menarik bertemu dengan keragaman penumpang yang tanpa strata dan sistem jalur yang panjang dan rumit. Kata "exit", "sortie" dan "salida" mewarnai perjalanan dengan tranportasi Metro.

Kata-kata itu menjadi patokan petunjuk guna menuntun para penumpang keluar dari terowongan Metro bawah tanah, kembali ke permukaan. Para penumpang yang turun tidak akan mengalami salah arah atau beradu dengan penumpang yang akan naik.  Berharap, semoga untuk MRT Jakarta nanti akan menggunakan bahasa Indonesia dengan kata "keluar" bukan dengan kata "exit"

Mengunakan transportasi massal membuat perjalanan yang diatur sendiri bisa jauh lebih hemat dibandingkan dengan paket tour. Satu hal yang kurang seru dengan paket tour tidak menantang, karena mereka akan membawa rombongan dengan bus sehingga kita tidak bisa belajar dan menikmati pemandangan sudut kota lebih detail. Tapi yang terpenting mengembara ke negeri orang,  kaki yang kuat dan suka berjalan kaki hingga puluhan kilo adalah tuntutan utama, sehingga biaya perjalanan ke luar negeri menjadi jauh lebih murah.

Sumber: https://www.atlasobscura.com

Pengalaman dalam sebuah perjalanan punya ceritanya masing-masing. Hal itu membuat orang akan lebih bahagia, karena mereka cenderung tidak mengukur nilai pengalaman mereka dengan membandingkan dengan pengalaman orang lain. Jadi sebuah pengembaraan setiap kita ada cerita kebahagian sendiri-sendiri. Tidak usah jadi tinggi hati.

Mengutip Sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer yang mengatakan, bahwa pengalaman mengajarkan bahwa kita harus berpikir sebelum menceburkan diri dalam medan pengalaman itu sendiri. Berpikir mendahului pengalaman. Jadi berpikirlah, bahwa memiliki harta benda tidak akan memberi kebahagian. Mulailah menabung, miliki impian dan rencana, carilah pengalaman, dan jadilah bahagia. (IG @stg_raph)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline