Pada tanggal 20 Mei 2023, telah resmi Kayutangan tepatnya di jalan Basuki Rachmat Kota Malang dibuat menjadi jalur satu arah. Dulunya, kayutangan hanya merupakan jalanan yang sekedar dilewati saja oleh para pengendara. Namun sejak berubahnya tahun membuat Kayutangan menjadi semakin cantik seperti Malioboro di Yogyakarta.
Pinggir jalan Kayutangan terlihat indah karena banyaknya lampu yang menerangi jalanan dan kafe - kafe yang mengisi ramainya Kayutangan. Tempat ini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Kota Malang. Tidak hanya itu saja, pengunjung yang datang dan lewat juga disuguhi oleh merdunya lagu - lagu yang dinyanyikan oleh para pemusik jalanan yang berada di sepanjang jalanan. Orang - orang yang datang juga dapat membeli jajan kaki lima yang pastinya murah meriah dan cocok di kantong para pelajar.
Namun, pemerintah Kota Malang mengubah Kayutangan yang dulunya jalanan yang dapat dilewati dari beberapa arah sekarang diubah menjadi jalur satu arah. Hal ini menyebabkan banyak perseteruan dari berbagai pihak. Ada pihak yang sangat senang saat diubah menjadi satu arah dan ada juga pihak yang sangat menolak hingga melakukan demo agar tidak diubah menjadi satu arah.
Ekternalitas positif terasa oleh para pengunjung yang yang menikmati jalanan di Kayutangan, karena membuat mereka lebih merasakan indahnya malam hari dengan lampu cantik di Kayutangan. Berbeda lagi dengan para angkutan umum salah satunya angkot yang merasakan eksternalitas negatif saat kebijakan tersebut dibuat.
Banyak para wisatawan yang lebih merasa senang saat Kayutangan satu arah dibandingkan sebelumnya dikarenakan berkurangnya kemacetan yang terjadi membuat Kayutangan terlihat lebih indah. Arus lalu lintas juga sangat lancar dan lampu lalu lintas disana juga tertata dengan rapi. Walaupun terkadang dihari libur sedikit terjadi kemacetan di daerah tersebut karena ramainya pengunjung yang datang, namun hal itu tidak mengurangi rasa ingin mereka untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata ini. Lalu mengapa masih demo?
Pada sejumlah sudut yang ada di Kota Malang banyak sekali banner yang terlihat berisikan penolakan terhadap kebijakan satu arah Kayutangan. Protes dari berbagai angkutan umum salah satunya pengemudi angkot itu bukan tanpa alasan. Ratusan pengemudi angkot melakukan demonstrasi di depan Balai Kota Malang. Mereka juga melakukan orasi secara bergilir dan membuat kemacetan di daerah Balai Kota. Menurut mereka kebijakan satu arah ini mematikan penghasilan para sopir angkot, apalagi saat ini harga bensin juga terus naik yang membuat para sopir kewalahan menghadapi situasi yang seperti ini. Permasalahan ini juga mengkhawatirkan terjadinya permasalahan antar sopir yang berebut penumpang agar bisa menghidupi keluarganya. Hal itu yang menyebabkan para sopir angkot merasakan eksternalitas negatif saat adanya kebijakan satu arah jalanan Kayutangan ini.
Tetapi hal ini sudah dapat diselesaikan oleh walikota Malang yang akan mengeluarkan kebijakan khusus bagi para angkutan umum yang melewati kawasan satu arah yang berada di sekitar Kayutangan. Selain itu pemerintah Kota Malang juga akan memberikan bantuan langsung secara tunai untuk subsidi BBM kepada seluruh angkutan umum yang terkena dampak.
Jadi Kayutangan menjadi eksternalitas positif atau negatif bagi kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H