Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Online di Masa Pandemi Apakah Efektif? Simak Penjelasannya

Diperbarui: 22 Maret 2022   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jakarta- Seperti yang kita ketahui bahwa pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 hingga saat ini membuat aktifitas tidak seefektif tahun-tahun sebelumnya, salah satu nya di bidang pendidikan. 

Beberapa aktifitas dilakukan dari rumah atau kita sebut dengan daring. Jika seperti itu, apakah kegiatan belajar dan mengajar menjadi efektif? Berikut hasil wawancara seorang tenaga pendidik di salah satu perguruan tinggi.

Nuryati Djihadah M.Pd,M.A., beliau adalah seorang dosen Sastra Indonesia di Universitas Pamulang. Beliau mempunyai impian menjadi tenaga pendidik karena orang tua beliau adalah seorang guru. 

“Guru adalah seseorang yang dapat mendidik agar para pelajar atau mahasiswa/i menjadi pandai dalam kecerdasan, mempunyai tata krama, dan akhlak mulia. bukan hanya mengajar dan memberikan tugas saja,” ujar nya pada saat diwawanacara melalui telepon pada Sabtu, (19/03/22).

Dokpri

Beliau termotivasi agar setiap orang yang bertemu dengan beliau mendapatkan manfaat dari ilmu yang diberikan dan dapat menjadi seseorang yang lebih baik untuk hidup nya. Sebelum menjadi dosen, beliau mengajar di Madrasah Aliyah MAN 1 Tangsel. 

Beliau mengajar selama 13tahun, banyak sekali pengalaman menarik yang beliau dapatkan, seperti ketika beliau harus mengajar banyak mata kuliah karena pada saat itu tidak banyak dosen. Namun beliau senang, karena dapat berbagi ilmu, “jika kita dapat ilmu, sebaiknya jangan kita simpan untuk diri sendiri,” ujar nya.

Nuryati Djihadah mengungkapkan kegelisahan pembelajaran pada saat pandemi sekarang ini. Karena pembelajaran yang dilakukan dari rumah sangat tidak efektif dan tidak maksimal, sehingga dosen dan mahasiswa kehilangan interaksi secara langsung untuk melakukan kontak emosial agar materi yang diberikan dapat dijabarkan secara langsung dengan penuh makna.

Beliau menyayangkan materi yang seharusnya dapat di berikan secara penuh dan aktif tidak bisa dilakukan karena daring, sehingga mahasiswa belum tentu dapat menguasai materi dasar yang diberikan pada e-learning tersebut. “ketika mahasiswa aktif dalam mata kuliah yang saya ajarkan, saya merasa senang dan saya rindukan hal itu,” ujar nya. Karena mahasiswa harus bisa berpikir kompleks dan mampu berpikir kritis untuk menghadapi persoalan rumit.

Menurut beliau walaupun hanya mengandalkan daring untuk pembelajaran materi, mahasiwa harus tetap belajar dan mencari materi selain yang diberikan dari berbagai sumber. Karena untuk situasi pandemi saat ini beliau mengakui sedikit sulit, karena mengetahui bahaya nya pandemi dengan berbagai masalah yang di hadapi.

Saat ini kita mengalami learning lost atau bisa disebut kehilangan pembelajaran yaitu selama 1tahun dan harus adanya perbaikan dari sistem pendidikan karena pandemi. 

Pemerintah harus mengubah dari arah pendidikan yang hilang, seharusnya bisa disesuaikan dengan keadaan.  Maka dari itu, daring menjadi solusi yang terbaik untuk tetap melakukan pembelajaran yang telah hilang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline