Lihat ke Halaman Asli

Steven Saunoah

Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang

Tapak Kaki Perempuan Pertama

Diperbarui: 28 Januari 2023   10:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapak Gadis yang berjalan di tepi pantai. Sumber Gambar: Tribun Bogor

TAPAK KAKI PEREMPUAN PERTAMA


Udara serasa basah saat elegi puisi ini ditulis.

Terasa berat tuk menuangkannya sebab, aku takut  huruf-huruf mengobarkan api

Menjadi senjata paling mematikan.

Seorang diri, kutarik mata air mata dan kugali-gali diriku sendiri

Dari kuil ke kuil, dan sinilah aku berdiri

Sebagai seorang perempuan pertama.

Tapak-tapak kaki yang kulewati tak pernah sendirian.

Hitam dan putihnya kehidupan hadir menemani kesunyian "Salib" yang kupikul.

Meninggalkan bekas dan meluapkan kenangan.

Ku tak pernah goyah dan gentar sebagai seorang "puan"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline