Lihat ke Halaman Asli

Steven

Mahasiswa Universitas Pamulang

Mengenal Sistem Pengendalian Manajemen PT Indonesian Tobacco Tbk

Diperbarui: 10 Juni 2024   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control System, MCS) merupakan kerangka kerja yang dirancang untuk membantu manajemen dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi sumber daya perusahaan untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Perusahaan dihadapkan pada berbagai tantangan seperti persaingan yang ketat, perubahan regulasi, dan fluktuasi ekonomi. Dalam kondisi seperti ini, MCS yang efektif menjadi alat vital untuk memastikan bahwa perusahaan dapat beradaptasi dengan cepat, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meminimalkan risiko. Salah satu perusahaan yang berada di garis depan dalam menghadapi tantangan ini adalah PT Indonesian Tobacco. PT Indonesian Tobacco merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi tembakau iris (rokok gulung atau tembakau tingwe atau tembakau linting sendiri) dalam kemasan dengan pita cukai negara, yang telah menguasai hampir 60% pangsa pasar di industri tembakau iris dalam dua dekade terakhir di pasar domestik tembakau iris di Indonesia Dengan rekam jejak kinerja yang mengutamakan kepuasan pelanggan dalam menikmati tembakau iris dan kualitas unggul produk tembakau iris, Perseroan mengandalkan merek kenamaan: ‘Pohon Sagu’, ‘Kuda Terbang’, ‘Anggur Kupu’ dan ‘Lampion Lilin’ yang telah menemani konsumen setianya selama lebih dari 50 tahun. PT Indonesian Tobacco dihadapkan pada tuntutan untukterus meningkatkan efisiensi operasionalnya sambil tetap mempertahankan standar kualitas yang baik dan keberlanjutan.

PT Indonesia Tobacco Tbk, perusahaan ini diawali sejak tahun 1955 dan saat ini telah berkembang menjadi perusahaan terkemuka di bidang industri pengolahan dan perdagangan tembakau didirikan pada 16 Mei 1955. Alamat Jl. Letjen S. Parman No. 92 Malang 65122, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Jawa Timur, Indonesia. Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 25 tanggal 16 Mei 1955 dari Notaris R. Soediono dengan nama N.V. Indonesian Tobacco & Industrial Company. Sejarah PT Indonesian Tobacco Tbk. diawali sejak tahun 1955 dan saat ini telah berkembang menjadi perusahaan terkemuka di bidang industri pengolahan dan perdagangan tembakau. ada awal masa pendiriannya, PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) mulaiPerjalan kinerja Perseroan adalah dimulai dengan catatan pada sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1970, keadaan dimana suami dan istri Chandra Saksono harus memulai usaha kecilnya untuk menghidupi keluarganya, setelah terlepas dari pekerjaan tetap mereka sebagai guru sekolah bahasa mandarin yang harus mengalami penutupan sehubungan dengan keadaan politik pada masa itu. Hal tersebut membuat suami dan istri Chandra Saksono memulai usaha membuat minyak rambut dan sabun cuci dengan konsep industri rumahan dan menitipkannya pada beberapa toko grosir di Surabaya dan pada saat itu dipakailah Radia sebagai nama usaha. Dari penjualan secara keliling ini diketahuilah bahwa produk tembakau linting sangat laku keras di pasaran, sehingga suami dan istri Chandra Saksono ini memulai usahanya membuat tembakau linting disamping tetap memproduksi minyak rambut dan sabun cuci. Proses produksi produk tembakau linting yang pada awalnya dikelola di halaman rumah belakang oleh suami istri Chandra Saksono, ternyata perlahan tapi pasti mulai dikenal oleh para pelanggannya dengan menggunakan merk Kuda Terbang dan Pohon Sagu, sehingga produksi minyak rambut dan sabun cuci rumahan dihentikan dan berfokus pada produksi tembakau iris saja.

Produk tembakau linting yang tadinya hanya dijual di sekitaran area grosir Kenjeran di Surabaya, berangsurangsur mulai menyebar ke Pontianak dan beberapa wilayah di Papua yaitu Manokwari dan Biak. Proses produksi otomatis mengalami peningkatan sehingga membutuhkan lokasi usaha yang luas dan dipilihlah gudang di sekitar jalan Kenjeran Surabaya. Dan sejak awal tahun 1970 an hingga menjelang akhir tahun 1970an, proses produksi dilaksanakan di gudang Kenjeran Surabaya ini. Karena adanya kejadian kebakaran di gudang Kenjeran di sekitar tahun 1979, membuat pasangan Chandra Saksono harus memutar alih strategi dan mempertahankan produk yang sudah laku dan permintaan pasar yang ada, akhirnya diputuskanlah untuk sementara memperkecil produksi. Dengan adanya kejadian kebakaran di gudang Kenjeran, maka suami dan istri Chandra Saksono ini harus mempertahankan usahanya dan mencari tempat usaha yang luas untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat. Dan pada saat itu suami dan istri Chandra Saksono mendapatkan penawaran gudang beserta izin usahanya di kota Malang. Maka dengan segala upaya dan perjuangan dari suami dan istri Chandra Saksono ini dibelilah gudang dan izin usaha di kota Malang ini, dan gudang ini telah memiliki area yang luas dan dengan izin usaha bernama NV. Indonesian Tobacco & Industrial Company yang disingkat menjadi ITIC.

Sejak sekitar tahun 2000, Perseroan mengalami banyak perubahan dengan mengadapstasi sistem manajemen terintegrasi dengan mulai diterapkannya ISO 9001. Ekspansi area penjualan pasar lokal dan pengaturan produksi serta adanya research and development untuk produk baru diadakan dan Perseroan meluncurkan produk tembakau premium baru dengan merk tembakau Manna. Pembukaan pasar di area Sulawesi dan Maluku serta penetrasi pasar di Kalimantan dengan produk tembakau Manna digalakkan dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Di tahun 2017, pembukaan area export baru dan peluncuran merk baru tembakau Papillon di Jepang. Di tahun 2017 juga, Perseroan mengembangkan produk tembakau Manna dengan tujuan untuk menjangkau pasar yang masih dapat dikembangkan lagi di wilayah Indonesia bagian Timur. Penjualan tembakau Manna mulai mendapat cinta dari pelanggan dan mulai mendapatkan market share di Kalimantan dan Sulawesi, sehingga penjualan tembakau Manna juga mulai memberikan kontribusi peningkatan pendapatan selama tahun 2022 untuk Perseroan. Di tahun 2019, Perseroan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) guna menunjang keberhasilan operasional Perseroan khususnya dalam bidang K3. Di tahun 2022 Perseroan menambah penerapan sistem manajemen lain yang terintegrasi yakni Sistem Manajemen Lingkungan berbasis ISO 14001 serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja berbasis ISO 45001. Penerapan sistem manajemen yang saling terintegrasi ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah dalam efektivitas kerja serta menunjang keberlangsungan bisnis Perseroan.

Visi Perusahaan PT Indonesian Tobacco Tbk. menjadi perusahaan nasional dibidang manufaktur tembakau iris yang terbesar, yang mengadopsi sistem manajemen dangood corporate governance yang professional dalam pengelolaan usahanya, profitable dalam usahanya dan memberikan nilai positif bagi semua stakeholder-nya dan yang terutama memberikan kenikmatan tembakau iris yang berkualitas kepada pelanggan loyalnya.

Misi Perusahaan PT Indonesian Tobacco Tbk. memenuhi permintaan pelanggan untuk produk tembakau iris berkualitas tinggi dalam kemasan dengan harga terjangkau untuk masyarakat Indonesia terutama low-to middle-income-customer maupun pasar internasional. PT Indonesian Tobacco Tbk. memperlengkapi sarana dan prasarana kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO 45001:2018, serta menerapkan Sistem Manajemen Mutu berdasarkan pada Standar Internasional ISO 9001:2015, dan Sistem Manajemen Lingkungan berdasarkan Standar Internasional ISO 14001:2015 dengan perubahan secara berkelanjutan. PT Indonesian Tobacco Tbk. memberikan kontribusi nilai yang positif kepada stakeholder dengan terus melakukan inovasi dalam produknya dan melakukan pengembangan market share.

Tujuan Perusahaan PT Indonesia Tobacco Tbk bertujuan untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi yang ditetapkan oleh manajemen, maka segenap karyawan Perseroan harus memiliki nilai-nilai organisasi (Corporate Values) yang akan menjiwai setiap aktivitas yang dilakukan serta menjadi karakter organisasi. Berperilaku profesional, beretika dan jujur dalam setiap pekerjaan, Bersinergi dalam setiap lini dalam mencapai efektivitas tujuan, Pengembangan pasar dan mengedepankan perbaikan yang berkelanjutan dan terus berinovasi dalam cita rasa produk, Berkomitmen menyediakan SDM yang berkualitas untuk senantiasa menjaga mutu produk dan layanan dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan fokus pada efisiensi operasional, keunggulan kompetitif, dan kepuasan pelanggan. Selain itu, PT Indonesian Tobacco Tbk berupaya maksimal meningkatkan nilai bagi pemegang saham melalui manajemen keuangan yang prudent dan pertumbuhan laba yang konsisten.

Tata Nilai Perusahaan, Nilai- Nilai Perusahaan PT Indonesian Tobacco Tbk.

a) Integrity
Berperilaku profesional, beretika dan jujur dalam setiap pekerjaan. To behave with professionalism, ethics, and honesty in every work

b) Team Work
Bersinergi dalam setiap lini dalam mencapai efektivitas tujuan. To synergize in every field to achieve purpose effectiveness

c) Improvement & Innovative
Pengembangan pasar dan mengedepankan perbaikan yang berkelanjutan dan terus berinovasi dalam cita rasa produk. To develop the market, prioritize sustainable improvement and continue to innovate in product flavors

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline