Lihat ke Halaman Asli

Sungguh Hari yang Konyol!

Diperbarui: 22 Mei 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu Minggu pagi yang cerah, keluarga Pratama sedang berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Suasana hangat dan canda tawa menyelimuti ruangan itu.

"Bagaimana kalau kita pergi piknik hari ini?" usul Ayah, sambil menyeruput kopinya.

"Wah, ide bagus itu, Yah!" Bunda menyahut dengan antusias. "Kita bisa membawa bekal dan menggelar tikar di taman kota."

"Yeayyy! Piknik!" seru si kecil Dina, anak bungsu keluarga Pratama, dengan riang. "Aku mau bawa mainan-mainanku!"

Kakak sulungnya, Raka, memutar bola matanya dengan jenaka. "Tentu saja kau mau bawa mainanmu, Dik. Kau tidak bisa hidup tanpa boneka-boneka kesayanganmu itu."

"Enak saja! Bonekaku itu keren tau!" Dina memeletkan lidahnya kepada Raka.

Tiba-tiba, terdengar suara aneh dari arah dapur. Semua kepala menoleh ke sumber suara itu.

"Suara apa itu?" tanya Bunda dengan dahi berkerut.

Mereka semua bangkit dari kursi dan berjalan menuju dapur. Di sana, mereka melihat Rama, si anak tengah, sedang berusaha menyembunyikan sesuatu di balik punggungnya.

"Rama, apa yang kau lakukan?" tanya Ayah dengan nada curiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline