Lihat ke Halaman Asli

BEM FPIK UB Membawa Solusi Inovatif dalam Pengelolaan Sampah di Desa Bedali

Diperbarui: 30 Juli 2024   23:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. BEM FPIK UB bersama warga desa Bedali/dokpri

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya disingkat BEM FPIK UB kembali meraih penghargaan. BEM FPIK menerima penghargaan sebagai salah satu Awardee Pendanaan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Ini adalah tahun kedua untuk tim BEM FPIK menjadi Awardee Pendanaan PPK Ormawa yang telah di raih sebelumnya pada tahun 2023.

Gambar 2. Pengenalan program rumah sampah digital/dokpri

Program yang diusung oleh BEM FPIK adalah Rumah Sampah Digital, terdiri dari 3 program utama yaitu rumah sampah Griya Adiwiyata, aplikasi Trash To Treasure (T3), dan Mesin Ecolution. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah sampah dengan pendekatan yang maju, inovatif, dan digital.

"Program ini sengaja dirancang dengan pendekatan digital agar  dalam pengumpulan dan pendataan sampah lebih terintegrasi dan mempemudah dalam pendataan. upaya ini juga kami rancang agar menarik perhatian warga khususnya remaja dalam pengelolaan sampah dengan pendekatan yang lebih efektif" kata Ketua PPK Ormawa BEM FPIK UB Alyavera.

Griya Adiwiyata adalah upaya membangun kebiasaan mengelolah sampah di Desa Bedali yang masih belum bisa dikelola dengan baik. Upaya ini adalah bentuk ajakan kepada warga Desa Bedali untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah yang lebih baik dan efektif. Proses pembangunan rumah sampah Griya Adiwiyata telah mendapat dukungan dari warga setempat.

"Saya berharap warga Desa Bedali untuk berpartisipasi aktif dalam program ini agar Desa Bedali mampu mengelola sampah secara mandiri dan memanfaatkan sampah lebih efisien dan optimal" ujar Kepala Desa Bedali, Dewi Buyati.

Tidak hanya pengelolaan sampah, BEM FPIK juga melakukan upaya inovatif dengan memanfaatkan teknologi untuk mengajak warga desa Bedali mengumpulkan sampah melalui sistem antar jemput, cara kerja aplikasi ini sebagai berikut:

Warga desa mengorder agar sampah dijemput>Tim BEM FPIK UB akan menjemput sampah>Sampah akan dikumpulkan di Griya Adiwiyata

Untuk setiap warga yang mengorder melalui aplikasi T3 akan mendapatkan poin kemudian poin tersebut dikumpulkan, setelah poin itu sudah cukup banyak, warga desa akan mendapatkan mystery box yang berisi sembako.

Komponen terakhir untuk melengkapi inovasi adalah Mesin Ecolution yang dapat mengubah sampah organik yang kering menjadi pupuk. Inovasi ini sengaja dirancang mesin ecolution untuk membantu petani desa Bedali untuk mendapatkan pupuk organik secara gratis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline